Menurut saya pernyataan Elon Musk, “With Artificial Intelligence, we are summoning the demon.” adalah bentuk kekhawatiran, keresahan, dan keprihatinan yang wajar mengenai besarnya resiko dalam teknologi AI yang kian canggih. Pernyataan kontroversial Elon Musk tentang keberadaan "setan" itu menciptakan gelombang diskusi luas di kalangan para ilmuwan, insinyur, dan masyarakat umum.
Saya percaya pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran yang sah tentang potensi risiko kecerdasan buatan yang tak terkendali. Namun, saya juga meyakini pendekatan yang lebih bijaksana adalah untuk memahami tantangan ini dengan cermat dan bekerja menuju pengembangan AI yang bertanggung jawab dan etis.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa AI memiliki potensi besar memberikan manfaat luar biasa bagi umat manusia. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi berbagai bidang kehidupan, mulai dari kesehatan hingga transportasi, Juga, tentu saja, dalam riset ilmiah.
Namun, seperti halnya dengan kekuatan besar lainnya, kecerdasan buatan dapat disalahgunakan. Jika itu dilakukan, akan muncul dampak yang tidak diinginkan.
Pernyataan Musk menunjukkan ada risiko bahwa AI yang kian cerdas dan otonom dapat menghasilkan konsekuensi yang tidak terduga, bahkan merugikan bagi manusia. Kekhawatiran tentang kontrol dan keamanan AI memang wajar, terutama mengingat potensi dampak yang besar dari teknologi tersebut.
Namun, saya juga percaya bahwa solusi terbaik untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan mengadopsi pendekatan yang proaktif dan kolaboratif. Para ahli dalam bidang kecerdasan buatan, etika komputer, dan keamanan siber harus bekerja sama mengembangkan pedoman dan kerangka kerja yang memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan dengan pertimbangan etika dan keamanan yang kuat.
Selain itu, kekhawatiran tentang AI tidak boleh menghambat inovasi atau kemajuan teknologi. Sebaliknya, kita harus mencari cara mengintegrasikan prinsip-prinsip etika dan keamanan dalam pengembangan AI. Teknologi ini harus dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Selain mempertimbangkan aspek teknis dan etis dari pengembangan AI, kita juga harus memperhitungkan implikasi sosial dan ekonominya. Perubahan besar dalam lapangan seperti pekerjaan, privasi, dan keamanan harus ditangani dengan hati-hati untuk memastikan bahwa dampaknya positif bagi semua orang.
Meskipun pernyataan Elon Musk tentang AI menggugah perhatian terhadap potensi risiko, kita tidak boleh terperangkap dalam ketakutan atau paranoia. Sebaliknya kita harus menggunakan kekhawatiran ini sebagai pendorong untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab. Kita harus memastikan bahwa kecerdasan buatan berkembang dalam arah yang positif untuk kebaikan manusia dan planet ini secara keseluruhan.
*) Penulis adalah mahasiswa semester 4 pada Prodi Produksi Media, Politeknik Tempo.
**) Artikel ini adalah tugas dari mata kuliah Komunikasi Digital yang diampu Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si.
Ikuti tulisan menarik Yoga Putra Pratama Halim lainnya di sini.