x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Jumat, 8 Maret 2024 21:05 WIB

Jogja Cello Kwartet, Kelompok Musik Kamar Istimewa dari Kota Yogyakarta

Cello Kwartet yang dikomandani Dr Asep Hidayat ini tidak hanya memainkan repertoar satu genre musik saja, melainkan berbagai genre, Mereka luwes memainkan musik klasik, rock, pop dan lainnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semarang - Yogyakarta memang istimewa. Kota Gudeg ini sekarang selain dikenal sebagai Kota Pelajar juga dikenal dengan sebutan Kota Budaya.  Yogyakarta  juga punya kelompok musik kamar yang istimewa disebut demikian karena Cello Kwartet ini anggotanya 4 cellist yang  merupakan gabungan guru dan murid yang bersinergi untuk menggaungkan musik kamar dengan repertoar dari berbagai komponis mancanegara.  

Cello Kwartet yang dikomandani Dr Asep Hidayat ini ini juga tidak hanya memainkan repertoar satu genre musik saja, melainkan berbagai genre yang cukup beragam, seperti musik klasik, rock, pop dan lainnya.

Jogja Cello Kwartet ini punggawanya  terdiri dari Dr. Asep Hidayat, Neam SR. Hidayat M.Sn., Nandya Abror  Nurmusabih M.Sn, dan R. Dwitya Tama Sosok Asep Hidayat Wirayudha selain menyandang gelar Doktor seni pertujukan  yang menjadi dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jua dikenal sebagai seorang Cellist Profesional, Asep Hidayat aktif memainkan repertoar Renaisance hingga Kontemporer baik untuk solo cello maupun Musik kamar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Tahun 2013, Asep Hidayat telah menyelesaikan Tour 100 kota-kota Di Indonesia dan kota-kota di  Eropa seperti Rotterdam, Ankara, Munich, Athena,  Madrid serta kota-kota di Asia yaitu Tokyo, Osaka,Beijing, Seoul, Bangkok dan Kuala Lumpur bersama pianis Ary Sutedja.

Pada tahun 2010 karena kiprahnya Asep mendapatkan Penghargaan kebudayaan  David Award dari Yunani sebagai musisi yang membawakan karya-karya komponis Yunani untuk Cello.

Kemudian Asep tampil bersama 1000 cellists Dunia di KOBE dalam rangka olimpiade cello se ASIA Pasific. Bergabung dengan Orkes Profesional di Jepang bersama Heindrich Sultz Ensambel pada tahun 1999-200), serta bergabung dengan Australian Virtuoso Ensemble tahun 1997.

Asep pernah  terpilih menjadi Juri International Chamber music Competition di Baku Azerbaizan serta  juri pada Ginastera kompetisi di Chiang Mai. Pada tahun 2010 Ia menjadi artistic Director pada Yogyakarta International chamber Music Festival yang setiap tahun diselengagarakan dan berkolaboraqsi dengan musisi-musis Dunia   seperti USA, Ukraina, Netherland, Germany, Japan, Korea, Rusia, dan Taiwan.  

Asep belajar cello pertama di sekolah Menengah Musik (1982), dibawah asuhan Yoesbar Djaelani. Kemudian melanjutkan ke ISI Yogyakarta (1986) dibawah bimbingan Rene Berman dan Budhi Ngurah.

Pada tahun 1997-2001 Ia mendapatkan Bea siswa penuh dari Pemenrintah Jepang untuk bidang performace di OSAKA Kyoiku University. Saat ini Ia menjadi tenaga pengajar di Pascasarjana ISI Yogyakarta jurusan Pertunjukan  di bidang Major cello dan Musik kamar. Tahun 2020, Ia baru saja menyelesainkan Program Doktoralnya  di bidang pertunjukan.

Anggota Jogja Cello Kwartet lainnya, Neam S.R Hidayat,pertama kali justru  belajar piano tahun 2004-2010 dibawah bimbingan ibu Retno, ibu Kanya Damayanti, dan kemudian dengan ibu Linda Suharso. Ketertarikannya dengan cello dimulai pada tahun 2006 hingga sekarang dan telah dibimbing oleh Asep Hidayat Wirayudha yang selain guru cello juga merupakan bapaknya.

Kemudian Neam aktif berpartisipasi dalam ensamble, orchestra, musik kamar maupun menjadi solis dan sudah pernah tampil di Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Azerbaijan.

Tahun 2008  Neam diundang untuk menjadi solois tamu oleh Yogjakarta Symphony Orchestra memainkan Vivaldi concerto dibawah arahan Yuana Arifin. Pada tahun 2011, Neam terpilih menjadi pemain orchestra di ASEAN-Russsia Symphony Orchestra of Young Musician Music Champ, dibawah arahan Maestro Alexander Polischuk di Bali.

Selian itu Neam aktif pula sebagai partisipan di Yogjakarta International Chamber Music Festival 2013, 2014, 2015, 2016, dan 2018, Yogjakarta Contemporary Music Festival 2014, dan October Meeting 2016. Tahun 2013 Neam kembali menjadi solois tamu memainkan Haydn Cello Concerto in C Major dengan Cmerata Symphony Orchestra, dibawah arahan Prof. Chan Tze Law dari Singapura. Sejak tahun 2008, Neam pernah mengikuti Masterclass dengan Alexander Bourski (UK), Damien Ventula (France), Daniel Kurtz (Austria), Adrian Prabawa (Germany), Dorus Hochscheid (Netherland) dan Leslie Tan ( singapora) dengan memainkan berbagai repertoar dari barok hingga modern. Kompetisi music yang pernah diikuti meliputi 3rd Singapore International Performer’s Festival dan mendapatkan “Bronze Price” pada 2010.

Kemudian Neam juga mendapatkan penghargaan “ The Most Favorite Performer” di 3rd International Festival of Young Musician 2014, Azerbaijan. Pernah juga menjadi finalis dalam kompetisi di Chiang Mai Ginastera International Music Festival & Competition, Thailand, 2017.

Neam merupakan salah satu anggota The New Yogjakarta Contemporary Music Ensamble, dan telah melakukan debut pertamanya di Hanoi, Vietnam pada 2019 dalam konser “New Music From Yogjakarta” memainkan karya-karya komponis kontemporer dari dalam maupun luar negeri. Pada 2020 selama pandemic, bersama dengan ASCOLTATE,

Neam telah mengadakan recital solo online pertamanyadengan memainkan karya-karya dari Bch, Piatti, dan Ligeti. Pada 2021, neam telah menyelesaikan studi magisternya dalam bidang pertunjukan music barat (cello) dengan predikat cumlaude, dan saat ini Neam focus untuk memainkan berbagai karya-karya musik dari berbagai zaman, khususnya musik kontemporer.

Punggawa Jogja Cello Kwartet berikutnya Nandya Abror Nurmusabih. Cellist kelahiran  Banyumas 30 September  1990, pertama kali belajar cello di SMK N 2 Kasihan dibawah bimbingan Budi Kartono, melanjutkan di Institut Seni Indonesia dibawah bimbingan Asep Hidayat.  

Cellist yang akrab disapa Abror ini pernah mendapatkan Silver Award Musik Kamar Surabaya 2014, serta pernah mengikuti acara musik kamar di festival musik seperti Yogyakarta  Chamber Musik Festival, Yogyakarta Contemporary Musik Festival, Cellisimo di UTM Malaysia, musik kamar di Tainan University of Art Taiwan.

Abror aktif mengikuti berbagai orkestra di Indonesia seperti Nusantara Symphony Orkestra,Surabaya Symphony Orkestra,Bandung Philharmonic Orkestra,Jakarta Concert Orkestra,Jakarta Symphony Orkestra, Twilite Orkestra, Jakarta Simphonieta, Jakarta City Philharmonic Asia Orchestra Week di Japan, dan Jakarta Concert Orkestra di Esplanade Singapura.

Cellist Raden Dwityatama Darmasakti asal Yogyakarta, Indonesia. Ia memulai belajar Instrumen Cello pada usia 12 tahun dibawah bimbingan Nandya Abror Nurmusabih, tepatnya di tahun 2015.

Kemudian Ia melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta di tahun 2018 dibawah bimbingan Rochmah Kartianingsih dan lulus di tahun 2021. Sekarang, Dwityatama merupakan mahasiswa aktif di Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Classical Music Performance dibawah bimbingan Asep Hidayat Wirayudha.

Dalam bermusik, aktif sebagai Soloist, yang diantaranya seperti menjadi peraih 1st Place & Grand Prize Winner dalam SMM Classical Music Competition 2019, Menjadi Soloist bersama Yogyakarta Royal Orchestra di tahun 2023 dan 2024, dan menjadi Invited Guest Performer yang bermain di Zarith Sofiah Opera House, Johor Bahru, Malaysia di tahun 2023.

Dalam bermain Chamber Music,Dwityatama  sering bermain dalam bentuk atau format Duo, Trio, Quartet, Quintet, dan sebagainya baik dalam pementasan maupun sesi Recording. Beberapa pengalaman, prestasi dan penghargaan dalam bermain Chamber Music diantaranya yaitu peraih 1st Winner & Highest Score dalam UNESA International Music Competition di tahun 2021, menjadi peserta Yogyakarta Chamber Music Festival di tahun 2022, peraih 1st Winner dalam International Grand Music Festival pada tahun 2023, dan peraih 3rd Place dalam Ananda Sukarlan Award String Category di tahun 2023.

Selain itu, Dwityatama juga seringkali tergabung dengan beberapa Orchestra baik dalam skala Nasional maupun Internasional seperti Twilite Youth Orchestra, Gita Bahana Nusantara, G20 Orchestra, Yogyakarta Royal Orchestra, A Night at The Orchestra, Twilite Orchestra dan lain sebagainya.

Kelompok musik kamar dari Yogyakarya Jogja Cello Kwartet akan tampil perdana pada seri 10 konser bertajuk: Echoes if Life  (Gema Kehidupan) yang digelar Maxi Brain Acadeny Semarang. Konser perdana yang akan menampilkan Jogja Cello Kwartet dengan  formasi Dr. Asep Hidayat,  Neam SR. Hidayat M.Sn, Nandya Abror  Nurmusabih M.Sn. dan  R. Dwitya Tam akan digelar di Max Brain Acadeny Hall, Jalan Rinjani 18 Semarang,  Kamis 14 Maret 2024 mendatang .

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler