Review Buku Rahasia Seks Leluhur Jawa

Selasa, 12 Maret 2024 07:05 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seks ada dalam kehidupan manusia. Seks diajarkan lewat tembang dan juga cerita. Masyarakat Jawa sudah mengajarkannya lewat serat centhini.

Seks bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini. Seks dipelajari dan dipraktikkan untuk kebahagiaan manusia. Seks dilakukan oleh mereka yang sudah berkeluarga. Seks dibutuhkan selain untuk kepuasan dan kenikmatan juga sebagai sarana bereproduksi. Sarana melahirkan generasi yang akan datang.

Kita mengenal banyak kitab seks seperti Kamasutra dari India. Bangsa kita juga memiliki kitab seks yaitu Serat Centhini. Kitab seks leluhur Jawa yang dugubah dalam bentuk tembang yaitu Suluk Tembang Raras.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehidupan jaman dulu juga sudah memperhatikan seksualitas dan hubungan dengan kehidupan. Bahkan dalam serat Centhini disebutkan banyak hal. Mulai dari perempuan jawa dalam seksualitas dan juga penyimpangan yang terjadi dalam seks.

Seks dalam serat tersebut memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai pengetahuan atau sarana menjelaskan ilmu pengetahuan dan sebagai humor.

Membaca buku rahasia seks leluhur Jawa seolah mempelajari ajaran sakral dari sesepuh jawa. Ajaran bukan hanya masalah seks tapi juga ajaran agama yang berkenaan dengan seks dan perkawinan.

Dalam berkeluarga kita diwajibkan memilih wanita yang baik akhlaknya. Hal itu dijelaskan lewat cerita dalam tokoh pewayangan. Beberapa tipe wanita baik menurut leluhur Jawa ialah (1) Wara Sembadra, istri Arjuna yang memiliki paras cantik, manis menarik hati, tatapan matanya lembut menawan, penampilan bersahaja, hatinya bersih dan memiliki sifat dapat dipercaya. (hal. 53). (2) Dyah Manohara, istri Arjuna putri Begawan Manikara dari pertapaan Tirtawahana. Manohara memiliki paras cantik, gemar melakukan pemujaan, tinggi langsing dan berkulit terang seolah tidak ada kekurangan kecuali saat bersanggul yang tidak pernah baik.

Lalu, (3) Dewi Palupi, putri Begawan Kanwa dari pertapaan Bukit Yasarata ini memiliki paras cantik, tenang, sopan, berbudi, santun dan lembut. (4) Dewi Gandawati, putri Prabu Arjunayana dari negeri Sriwedari. Selain cantik, Dewi Gandawati memiliki banyak pengetahuan tentang kecantikan dan hal itu diajarkan kepada para madunya agar sama-sama membahagiakan suami. (5) Wara Srikandi, putri Prabu Drupada dari kerajaan Cempalareja. Sifatnya yang baik yaitu suaranya nyaring dan jelas namun tegas hingga memancing gairah asmara, hatinya tulus tanpa pura-pura dan tidak ada prasangka buruk pada orang lain. (hal. 57)

Selain membahas contoh wanita ideal, buku ini juga menampilkan tujuh ciri baik dalam diri wanita yaitu (1) keturunan bangsawan, (2) keturunan orang beragama, (3) keturunan petapa, (4) keturunan sujana (orang baik), (5) keturunan orang pandai, (6) keturunan perwira dan (7) keturunan orang supati yaitu petani yang rajin, tangguh dan patuh.

Buku setebal 261 halaman karya Yudhi AW ini cocok dibaca dan dipahami untuk mengetahui seksologi dan berbagai hal tentang seks.

Demikian review buku rahasia seks leluhur jawa. Semoga bermanfaat.

Sumber: Yudhi AW, 2014, Rahasia Seks Leluhur Jawa, Yogyakarta: Bahana Pustaka.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rusdi Ngarpan

Penulis Indonesiana/ Alumnus UNNES Semarang, berkarya di SMP

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler