Tirto.id adalah sebuah situs berita, artikel, dan opini media daring di Indonesia. Tirto.id didirikan oleh Atmaji Sapto Anggoro pada 3 Agustus 2016 yang saat ini menjabat sebagai Pimpinan Redaksi dan CEO Tirto.id.
Nama Tirto diambil dari pahlawan nasional bapak pers Tirto Adhi Soerjo yang pada masanya mendirikan surat kabar Soenda Berita, Medan Prijaji, dan Poetri Hindia. Tirto juga ikut dalam pembentukan Sarekat Dagang Islam (SDI).
Dalam situs resminya www.tirto.id menjelaskan bahwa makna mencerahkan itu sebagai keharusan untuk menyajikan berita-berita yang jernih, berwawasan, memiliki konteks, investigasi mendalam, faktual, dan didukung banyak data baik sekunder maupun primer, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, media daring Tirto.id menyajikan tulisan infografik berita nasional dan internasional dan analisis berdasarkan fakta. Dengan adanya para team yang berpengalaman dan terampil dalam bidangnya seperti ilmu-ilmu sosial, penulisan jurnalistik, riset dan statistik.
Gambar. Tampilan Media Daring Tirto.id
Jika dilihat dari tampilan, Tirto.id memiliki ciri khas tersendiri dengan mengutamakan beberapa tampilan visual yang di desain lebih santai dan pengemasannya disajikan dalam bentuk grafis yang unik serta menarik. Pada halaman depan memuat menu yang beragam, diantaranya, perspektif terhadap issue, infografik, mozaik, visual report, indepth, periksa fakta, wawancara khusus, populer, video dan hard news, serta esai foto.
Tirto.id meyakini bahwa laporan yang bersumber dari kekuatan data dengan didasari oleh fakta tentunya dapat disampaikan dengan baik dan cepat dalam menyampaikan sehingga menjadikan sumber informasi yang layak untuk diterima oleh khalayak, terutama para pengambil keputusan dan pengendali perubahan. Tirto.id juga bekerja secara independen dan tidak terpengaruh oleh kepentingan manapun.
Dalam hal ini, Tirto.id termasuk ke dalam jenis jurnalisme daring mainstream news sites karena situs berita media daring ini menyajikan berita-berita faktual, berwawasan, dan tentunya beragam topik informasi lainnya yang dapat ditujukan kepada khalayak serta bukan sebagai situs berita media daring yang hanya untuk berbagi dan mendiskusikan konten dari sumber lainnya.
*) Artikel ini adalah tugas dari mata kuliah Komunikasi Digital yang diampu Rachma Tri Widuri, S.Sos.,M.Si.
Penulis adalah mahasiswa semester 4 pada Prodi Produksi Media, Politeknik Tempo.
Ikuti tulisan menarik Daniel Octavian lainnya di sini.
