Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia
Senin, 15 Juli 2024 08:07 WIB
Sejak ditunjuk sebagai Dirut PT KAI ia sudah mencanangkan akan menjadikan kereta api sebagai transportasi publik yang nyaman dan aman. Tapi ia menghadapi sejumlah teakanan. Bagaimana ia mengatasinya?
Judul: Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia
Penulis: Hadi M Djuraid
Tahun Terbit: 2013 (cetakan kedua)
Penerbit: Mediasuara Shakti
Tebal: 336
ISBN: 978-602-14116-0-5
Jonan 2
Ini adalah buku kedua yang saya baca yang membahas kehidupan Jonan. Buku pertama berjudul ”Si Ular Besi Antar Jonan Jadi Menteri” karya Akhmad Sujadi (https://www.indonesiana.id/read/144881/si-ular-besi-antar-jonan-jadi-menteri). Berbeda dengan buku pertama yang lebih menyoroti keberhasilan Jonan, buku ”Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia” karya Hadi M Djuraid ini lebih menonjolkan sisi perjuangan Jonan.
Penonjolan sisi perjuangan Jonan sudah bisa dilihat dari pemilihan judul-judul Bab. Bab 1, misalnya memakai judul ”Membalikkan Ombak.” Judul bab ini sudah langsung membawa saya kepada pembahasan konflik di perkeretaapian Indonesia yang kusut masai bagai ombak. Judul bab yang berkonotasi kepada konflik dan perjuangan Jonan juga muncul di bab VIIIX dan X. Djuraid menjuduli bab VII dengan ”Hiruk Pikuk Di Jabodetabek.” Bab IX berjudul ”Agar Tidak Terus Dicaplok Hantu,” serta bab X ”Perang Mengikis USA.”
Melalui pilihan sudut penulisan kisah Jonan dengan menekankan kepada bagaimana Jonan mengatasi tekanan dari berbagai pihak, saya menjadi tahu bahwa Jonan adalah seorang leader yang mempunyai visi yang sangat kuat, mempunyai gagasan-gagasan pemecahan yang original, mengetahui strategi, berani tetapi sekaligus penuh kasih. Semua kualitas kepemimpinan Jonan muncul dengan jelas melalui pembahasan di bab-bab di buku ini.
Jonan adalah seorang pemimpin yang mempunyai visi yang jelas. Saat ditunjuk sebagai Direktur PT Kereta Api pada tanggal 25 Februari 2009, Jonan sudah mencanangkan untuk mengembalikan kereta api sebagai sarana transportasi publik yang nyaman dan terjangkau. Jonan tentu tahu bahwa kondisi PT Kereta Api di tahun 2009 sudah sangat parah. PT Kereta Api mengalami masalah di sektor bisnis yang selalu merugi, sarana prasarana yang terus menurun karena usia, kualitas pelayanan yang rendah yang berakibat banyaknya kecelakaan. Jonan memperkenalkan managemen costumer oriented supaya PT Kereta Api Indonesia bisa mengemban tugas sebagai sarana transprotasi publik yang terjangkau dan nyaman. Dalam mengimplementasikan visinya, Jonan harus berhadapan dengan internal pegawai PT Kereta Api dan secara eksternal dengan masyarakat yang selama ini mengambil untung melalui kondisi PT Kereta Api yang tidak baik-baik saja. Jonan juga harus meyakinkan eksekutif dan yudikatif untuk mendapatkan dukungan kebijakan dan anggaran.
Gagasan-gagasan Jonan untuk membenahi PT Kereta api sungguh original. Buku ini menggambarkan bagaimana gagasan-gagasan Jonan untuk membenahi kereta api. Setidaknya ada beberapa kiat, yaitu: mengubah managemen dari product oriented menjadi costumer oriented, reward and punishment yang konsisten dan transparan, good corporate governance dan improvement yang berkelanjutan.
Jonan menggunakan strategi mencapai quick win, yaitu menangani masalah yang bisa segera diselesaikan. Pemilihan masalah yang segera bisa diselesaikan ini membuat kepercayaan semua pihak, termasuk pihak internal meningkat. Pihak internal dan eksternal merasa yakin bahwa apa yang dikerjakan PT Kereta Api yang dipimpin oleh Jonan akan bisa mengatasi masalah. Untuk membenahi layanan, Jonan mulai dengan membenahi toilet (lihat Bab II). Pembenahan toilet ini sekaligus dipakai Jonan untuk mengubah mindset pegawai kereta api. Jonan juga memilih momen mudik lebaran (lihat Bab V dan VI). Kita semua tahu bahwa kereta api adalah sarana yang diserbu oleh masyarakat saat mudik lebaran. Pilihan Jonan untuk berkonsentrasi membenahi angkutan lebaran. Dari sejak dilantik, Jonan sudah mengupayakan supaya masyarakat merasa nyaman menggunakan sarana transportasi kereta api untuk mudik lebaran. Jonan membenahi kenyamanan stasiun, sistem tiketing, pembatasan jumlah penumpang, sehingga semua penumpang mendapat tempat duduk. Hasilnya, pada tahun 2012, kereta api menjadi sarana mudik yang membanggakan. Bahkan di saat mudik lebaran tahun 2013, layanan kereta api kepada para pemudik jauh lebih baik dari tahun 2012. Setelah berhasil membuat quick win, Jonan mulai menggarap masalah-masalah yang lebih sulit, seperti penanganan aset, peremajaan armada dan peningkatan kualitas SDM. Sungguh sebuah strategi yang luar biasa.
Seperti telah saya sampaikan di atas, penanganan masalah kereta api ini sungguh penuh dengan konflik. Ketika mulai membenahi stasiun, Jonan mendapat tentangan dari berbagai pihak. Banyak pihak yang tidak rela Jonan ”mengusir” pada pedagang yang menyewa lahan di stasiun. Tak kurang dari Komnas HAM, mahasiswa dan bahkan legislatif menentang upaya Jonan. Tapi Jonan terus berjalan dan tak takut dengan segala tentangan. Saat membenahi kereta komuter di Jabodetabek, Jonan harus berhadapan dengan mahasiswa Universitas Indonesia. Demo mahasiswa yang sampai melibatkan Komnas HAM dihadapi dengan dingin oleh Jonan. Dengan menunjukkan bahwa apa yang sedang dilakukan adalah sebuah kebenaran, Jonan maju terus. Kereta komuter yang semakin nyaman menimbulkan keyakinan bagi masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh Jonan bukanlah sebuah tindakan opresif kepada pihak lemah secara semena-mena. Apa yang dilakukan Jonan adalah sebuah upaya menyelamatkan aset negara yang ada di PT Kereta Api Indonesia, demi meningkatnya kinerja PT Kereta Api Indonesia sebagai pelayan transportasi publik.
Apakah Jonan seorang yang dingin dan tidak mempunyai perikemanusiaan? Buku ini memberi ulasan bahwa Jonan juga adalah seorang yang penuh kasih. Kisah tentang mahasiswa yang terancam berhenti kuliah karena kios orangtuanya yang ada di stasiun digusur oleh Jonan adalah buktinya. Mahasiswa tersebut diberi beasiswa oleh Jonan sampai lulus. Bukan hanya satu mahasiswa, tetapi beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan biaya kuliah karena kasus penertiban stasiun, ditolong oleh Jonan. 848

Penulis Indonesiana
3 Pengikut

Menangislah Ketika Kekasihmu Pergi
4 hari lalu
Langit-Langit Peraduan - Novel Berlatar Belakang Kerusuhan Cina Tahun 1980
Jumat, 10 Oktober 2025 09:37 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler