Asal Usul Nama Marunda: dari Bahasa Betawi hingga Sejarah Geografis

Rabu, 14 Agustus 2024 12:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Temukan asal usul nama Marunda di Jakarta Utara, dari pengaruh bahasa Betawi hingga istilah geografis.

Nama Marunda mungkin terdengar akrab bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di Jakarta Utara, Indonesia. Merupakan Keluharan di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Marunda terkenal dengan Pantai, kisah Si Pitung, dan merupakan tempat akhir dari aliran Kanal Banjir Timur. Terletak di area strategis di ibu kota, Marunda memiliki keunikan tersendiri yang tidak hanya terletak pada lokasinya tetapi juga pada asal-usul namanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asal Usul Nama Marunda

  1. Pengaruh Bahasa Betawi

Salah satu teori yang paling umum mengenai asal-usul nama Marunda adalah keterkaitannya dengan bahasa Betawi. Bahasa Betawi merupakan bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk asli Jakarta.

Nama "Marunda" bisa jadi berasal dari istilah atau kata dalam bahasa Betawi yang telah mengalami perubahan seiring waktu. Dalam konteks ini, Marunda mungkin merupakan pengadaptasian fonetik dari kata-kata lokal yang memiliki arti atau makna tertentu.

  1. Kaitan dengan Bahasa Sunda atau Melayu

Selain bahasa Betawi, ada juga kemungkinan bahwa nama Marunda berasal dari bahasa Sunda atau Melayu. Bahasa-bahasa ini memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Istilah atau kata dalam bahasa Sunda atau Melayu mungkin telah diadaptasi menjadi "Marunda" dalam bahasa sehari-hari. Penelitian lebih lanjut tentang kata-kata dalam bahasa Sunda atau Melayu dapat memberikan wawasan tambahan tentang asal-usul nama ini.

  1. Asal Geografis atau Historis

Beberapa teori menyebutkan bahwa nama Marunda mungkin berasal dari istilah geografis atau historis yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Ada yang mengatakan kata Marunda merujuk dari Sungai Marunda yang mengalir disana.

Ada juga yang mengatakan Marunda diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh disana. Dengan nama ilmiah Mangifera laurina yaitu pohon sejenis mangga yang buahnya menyengat atau biasa disebut bembem atau kebembem, warga sekitar menamainya Marunda.

Kata Marunda sudah mulai digunakan pada abad 17 bersamaan dibangunnya parit pertahanan di tepi barat Sungai Marunda yang pada 1664 parit dipindah ke tepi barat Sungai Bekasi dengan nama Wagt Barangcassi.

Baru per tanggal 19 September 1747 sesuai Keputusan VOC di Batavia parait kembali dibangun di Kawasan Marunda dipimpin oleh Justin Vinck. Vinck sendiri merupakan tuan tanah yang memiliki Pasar Senen ketika itu dan memiliki kepentingan untuk mempertahankan rumah peristirahatnya (Landhuis Cilincing) dan tanah-tanah disekitarnya.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler