Lahir, Bandar Lampung, Sekolah dan nyantri di Pesantren, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sekarang Aktif Berkaligrafi dan menulis Puisi.

Apa yang Ditulis oleh Pensyarah dalam Subulussalam ? - مما كتبه الشارح في سبل ال

Jumat, 21 Februari 2025 09:33 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sejarah Islam di Indonesia
Iklan

Mengenai hadits tentang panjang angan-angan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

 بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda” :  

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ 

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ 

لا يَزالُ قَلْبُ الكَبِيرِ شابًّا في اثْنَتَيْنِ: في حُبِّ الدُّنْيا وطُولِ الأمَلِ  

( رواه البخا ري) 

 

artinya : Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda” : “Hati orang yang sudah tua akan senantiasa seperti anak muda dalam menyikapi dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan” (HR. al-Bukhari no. 6420) 

 

Apa yang Ditulis oleh Pensyarah dalam Subulussalam ? - مما كتبه الشارح في سبل السلام 

Mengenai hadits tentang panjang angan-angan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Hati orang yang sudah tua akan senantiasa seperti anak muda dalam menyikapi dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan", Imam Ash-Shan'ani dalam kitabnya "Subulussalam Syarh Bulughul Maram" menulis beberapa poin penting, di antaranya: 

Ash-Shan'ani berkata: "Hadits ini menunjukkan bahwa hati orang tua - yaitu lansia - tetap terikat dengan dunia dan hiasannya, dan masih berharap umur panjang dan keabadian, dan ini adalah sifat alami jiwa manusia yang tidak pernah puas dengan dunia dan tidak cukup dengan apa yang ada di dalamnya." 

Beliau menambahkan: "Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa orang tua, meskipun ajalnya sudah dekat dan tanda-tanda kematian telah nampak padanya melalui uban di kepalanya dan kelemahan tubuhnya, namun tabiatnya tidak berubah terkait dengan dua sifat ini." 

Beliau juga berkata: "Yang dimaksud dengan (masih seperti anak muda) yaitu dalam kekuatan keinginan dan keserakahan, karena pemuda biasanya lebih kuat keinginannya terhadap dunia dan lebih banyak harapannya untuk hidup lama dibanding orang tua, namun hati orang tua tetap seperti hati pemuda dalam dua sifat ini." 

Ash-Shan'ani menjelaskan makna "panjang angan-angan" dengan perkataannya: "Yang dimaksud dengan panjang angan-angan adalah banyaknya ketertarikan pada dunia dan perencanaan untuk masa depan yang jauh seolah-olah ia tidak akan mati dalam waktu dekat. Ini merupakan salah satu sebab terbesar kelalaian dari akhirat dan kesibukan dengan dunia." 

Ash-Shan'ani menyimpulkan beberapa faedah dari hadits ini, di antaranya: 

  1. Hadits ini memberikan peringatan tentang pentingnya memerangi hawa nafsu di masa tua untuk menghilangkan kecintaan dunia dan panjang angan-angan. 
  1. Di dalamnya terdapat isyarat tentang bahaya kedua sifat ini, dan keduanya akan tetap menyertai manusia hingga ia meninggalkan dunia. 
  1. Di dalamnya terdapat dorongan untuk memperpendek angan-angan dan merasakan dekatnya ajal, terutama bagi mereka yang telah lanjut usia. 

Ash-Shan'ani mengakhiri penjelasannya dengan mengatakan: "Seorang mukmin hendaknya waspada terhadap panjang angan-angan, karena hal itu menyebabkan kekerasan hati dan kelalaian dari mengingat Allah Ta'ala, serta menghalangi dari memperbanyak amal saleh. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan', yaitu kematian." 

Bagikan Artikel Ini
img-content
AW. Al-faiz

Penulis Indonesiana

5 Pengikut

img-content

Gigi

Sabtu, 26 April 2025 07:43 WIB
img-content

Surat

Kamis, 24 April 2025 20:12 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler