Langkah Praktis Menulis Resensi Buku yang Komunikatif dan Profesional

Kamis, 10 Juli 2025 20:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan
Iklan

Resensi buku membentuk pembaca yang reflektif dan kritis. Artikel ini memberi panduan menulis resensi secara komunikatif dan profesional.

Dalam budaya literasi, kegiatan membaca tak lengkap tanpa kemampuan untuk mengevaluasi dan mengekspresikan pendapat terhadap apa yang dibaca. Di sinilah resensi hadir sebagai bentuk tanggapan tertulis yang mengulas isi dan nilai suatu karya, khususnya buku. Sayangnya, banyak pembaca yang belum terbiasa menulis resensi secara komunikatif dan profesional. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis menulis resensi buku yang tidak hanya informatif, tapi juga enak dibaca dan tetap kritis.

Apa Itu Resensi Buku?
Resensi adalah ulasan atau penilaian terhadap sebuah karya, biasanya buku, yang memuat ringkasan isi, penilaian, dan kesan pribadi penulis resensi. Tujuannya bukan hanya memberi tahu isi buku, tetapi juga memberikan perspektif yang bisa membantu pembaca lain menentukan apakah karya tersebut layak dibaca atau tidak.

Mengapa Resensi Penting?

  1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Menulis resensi melatih kemampuan menganalisis dan mengevaluasi karya secara objektif.

  2. Mendorong Diskusi Literasi: Resensi bisa menjadi pemicu diskusi dan perbincangan intelektual di ruang publik.

  3. Menjadi Portofolio Menulis: Bagi mahasiswa dan penulis pemula, resensi adalah cara membangun rekam jejak intelektual.

Langkah-Langkah Praktis Menulis Resensi Buku

  1. Pahami Isi Buku Secara Menyeluruh
    Jangan hanya membaca sekilas. Catat poin penting, kutipan menarik, dan bagian yang memberi kesan mendalam.

  2. Identifikasi Informasi Dasar Buku
    Sebutkan judul, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan genre buku.

  3. Tulis Ringkasan Isi Buku
    Sampaikan isi buku secara singkat, tanpa mengungkap semua detail penting (spoiler).

  4. Berikan Analisis dan Penilaian
    Jelaskan kekuatan dan kelemahan buku. Apakah alur logis? Gaya bahasa menarik? Apakah isi sesuai dengan tujuan?

  5. Sisipkan Opini Pribadi Secara Elegan
    Gunakan bahasa sopan dan argumentatif. Hindari kata-kata kasar atau penilaian tanpa dasar.

  6. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Komunikatif
    Tulislah dengan gaya populer namun tetap logis dan terstruktur.

  7. Akhiri dengan Rekomendasi atau Refleksi
    Apakah buku ini layak dibaca? Untuk siapa buku ini cocok? Apa pelajaran yang bisa diambil?

Contoh Singkat:
Misalnya, dalam meresensi buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring, Anda bisa menyoroti bagaimana penulis menyederhanakan filsafat Stoikisme menjadi panduan hidup sehari-hari. Kelebihan buku ini adalah gaya bahasanya yang ringan dan relevan dengan problem generasi muda. Namun, beberapa bagian mungkin terlalu mengulang topik serupa.

Kesimpulan
Menulis resensi bukan hanya kegiatan menilai, tetapi juga proses refleksi yang memperkaya pengalaman membaca. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, siapa pun bisa menulis resensi yang komunikatif dan profesional. Di tengah derasnya informasi, resensi menjadi kompas literasi yang membimbing pembaca menemukan bacaan bermutu. Mari jadikan resensi sebagai bagian dari kebiasaan membaca yang bermakna.


Daftar Pustaka

  1. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Menulis Sastra dan Resensi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

  2. Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis. Bandung: Angkasa.

  3. Sumardjo, Jakob. (2013). Apresiasi Kesusastraan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

  4. Waluyo, Herman J. (2003). Teori dan Apresiasi Fiksi. Jakarta: Erlangga.

  5. Salamah, Ummu. (2022). Membaca dan Menulis Resensi Buku. Jakarta: Literasi Nusantara.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler