Capeu atau Sampeu alias singkong kini mulai diperbincangkan, setelah ada himbauan agar rapat di instansi pemerintah, kue camilannya yang biasa kue kue mewah diganti dengan singkong rebus, jagung rebus dan sebangsa makanan yang merakyat, penghematan dilakukan agar uang negara tak terhamburkan.
Ada sebuah pesan, jangan bermewah mewahan, namun ada hal yang lebih penting yaitu jangan sampai himbauan itu hanya berbuah retorik, dan tetap saja yang dimakan adalah singkong berasal dari negara lain alias singkong import, Indonesia dikenal sebagai negara luar biasa suburnya, sebuah penggalan lagu dari Koes Plus seolah kita mestinya bersyukur bahwa benar benar negeri ini adalah surga, batu dan kayu jadi tanaman.
Namun ironisnya dalam berbagai komoditi, banyak sekali hasil pertanian juga banyak import, cabe, beras, tomat, kentang dan sayur sayur lainnya adalah import, tak berdayakah petani tanah air melawan kekuatan petani petani mancanegara? Bahkan Indonesia yang dikenal dengan negeri maritim, harus pula mengimpor garam, luar biasa negeri ini.
Kini wacana makan singkong dalam rapat rapat di departemen departemen pemerintahan, akan disajikan singkong, namun semoga singkong itu adalah produk lokal petani tanah air, agar mereka pun menikmati hasil tanaman yang telah dipelihara dengan telaten, jangan sampai singkong import malah jadi tuan rumah dan menjadi sajian juga, kemana nasib singkong lokal kalau begitu?
Ikuti tulisan menarik Topik Irawan lainnya di sini.