Dalam khutbah Jum’at di Masjid Baiturrahmah, Bangko, Kab. Merangin, disampaikan oleh khatib, Moh Amin, tentang ciri-ciri orang-orang yang tidak mengikuti Nabi Muhammad. Penulis tidak merekam semuanya tapi sedikit masih ingat, (1) Adanya di antara umat yang rajin sholat tapi rajin juga bermaksiat. (2) Tidak mendirikan sholat (tidak sholat berjamaah dan tidak di awal waktu). (3) Pola pikir, tingkah laku yang megikuti nafsu syahwat seperti memperingati Valentine Day tanggal 14 Februari.
Penulis jadi teringat sebuah penelitian, yang disampaikan Dr. Hermanto Harun, bahwa 3 program yang berpotensi terjadinya freesex adalah di kala Perayaan Tahun Baru Masehi, Valentine Days, dan pengumuman kelulusan ujian nasional. Dia menyatakan, penelitian dilakukan dengan wawancara langsung ke toko yang menjual kondom. Terbukti penjualan meningkat pada tiga program tersebut dan pembelinya adalah dari kalangan usia sekolah.
Maka kemudian solusinya adalah kita mengusahakan puasa sunnah sehingga lebih mendorong kepada naluri spiritual ketimbang naluri kebinatangan.
Terakhir, Khatib, Moh Amin, mengajak agar jamaah mengikuti Nabi, dengan membenci atau mencintai karena Allah saja. Tentu kita tidak ingin mengikuti suatu kaum dengan menjauhi keseharian Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya apakah Jokowi merelakan revolusi mentalnya menjadi sia-sia? Penulis jadi terpikir, kalau ingin menyelamatkan generasi muda Indonesia, maka selamatkan pemuda-pemudinya! Jangan Rayakan Valentine Day! Jangan hancurkan masa depan umat! Pupuklah Kasih sayang yang bertanggungjawab dan bijaksana, bukan kasih sayang dengan nafsu kebinatangan!
Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.
