Bank Indonesia mempublikasikan data terbaru posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia, per Juli 2015. Posisi utang luar negeri Indonesia (pemerintah dan swasta) tercatat USD 303,67 miliar yang setara dengan 3,8 kali kekayaan Bill Gates per tahun (USD 79,2 miliar), orang terkaya di dunia versi Forbes atau setara dengan 2,4 kali Pendapatan Negara Indonesia (Rp 1.761,6 triliun sama dengan USD 121,8 miliar - menurut kurs hari ini).
Kurs tengah hari ini, USD 1 sama dengan Rp 14.463. Maka utang itu setara dengan Rp 4.391 triliun. Posisi utang ini naik jika dibandingkan Juli tahun lalu, utang luar negeri Indonesia hanya USD 292,71 miliar. Jumlah Penduduk Indonesia menurut sensus terakhir tahun 2010 adalah 237,56 juta, artinya setiap orang Indonesia menanggung utang Rp 18,48 juta.
Jika diasumsikan berdasarkan Upah Minimum Provinsi menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) rata-rata setiap orang Indonesia bergaji Rp 1,78 juta dan jika diasumsikan keadaan ekonomi-politik stabil, suku bunga stabil, dan seseorang menghabiskan setengah gajinya (dan menabung setengah sisa gajinya), maka tabungan tiap orang Indonesia per bulan adalah Rp 890.000. Secara nasional tabungan seluruh penduduk Indonesia per bulan adalah Rp 211,42 triliun. Untuk melunasi utang sebesar Rp 4.391 triliun dibutuhkan waktu 21 bulan (digenapkan dari 20,77 bulan). Jika gaji selama 21 bulan itu untuk membayar utang, maka sisa dana adalah Rp 48,01 triliun.
Mari berhitung! Perhatikan di bawah!
Jika setiap orang Indonesia tidak merasa berutang, berarti Republik Indonesia ini hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Jika hanya segelintir orang saja yang berutang, berarti Republik Indonesia ini apa artinya?
Utang ini semakin 'mencekik' ketika ditambahkan dengan bunga (interest). Selanjutnya siapa yang siap melunasi ULN Indonesia? Siapa yang merasa sebagai bangsa Indonesia?
Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.