x

Iklan

Asep Bahtiar Pandeglang

www.asepbahtiar.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Heboh, Sendal, Sepatu, Panci Bertuliskan Lafadz Allah

Keberadaan sendal dan sepatu yang bertuliskan lapadz Allah jelas-jelas telah menyinggung umat Islam

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pergaulan saya dengan orang Tionghoa atau umat Kristen sebenarnya sudah bukan barang baru, terlebih para donatur dan investor di daerah saya yang menanam uangnya bukan satu dua, dimulai dengan pak Asiong, Pak Ayaw, Pak Ayun, Pak Petrus, Bu Ita, Bu Wati, Bu Lastri dan lainnya yang saban bulan sesekali datang ke daerah saya sekedar berkunjung ke kebun, atau main ke Pantai Anyer dan Carita di hari libur bersama keluarganya.

Tiap-tiap pertemuan dengan mereka itu selalu ada kehangatan, kenyamanan, kekeluargaan dan sikap toleran, kadang-kadang jika saya lupa mengerjakan solat dengan tanpa sungkan mereka mengingatkan saya agar segera melaksanakan ibadah fardlu itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika melihat isu sendal sepatu panci yang bertuliskan lapadz Allah dan menghebohkan jagat maya, saya khawatir keberadaan simbol-simbol tersebut bisa menimbulkan gejolak antar umat beragama.

Kita sudah maklumi, beberapa aliran islam garis keras selalu mudah menuding yang menciptakan simbol-simbol itu selalu yang salah dari agama minoritas, meskipun ada juga yang berspekulasi simbol-simbol penghinaan tersebut berasal dari para elite politik yang bertujuan mengadu domba memperkeruh suasana Indonesia agar timbul huru-hara dimana-mana sehingga pemerintah sibuk mengurusi fenomena ini dan lupa akan visi misi programnya.

Orang yang paling dirugikan dari kondisi negara yang semrawut itu, tentu termasuk saya sendir. Bahkan, ketika negara gonjang-ganjing menghadapi pemilu tahun lalu, dimana kubu KMP melaporkan beberapa kecurangan ke Mahkamah Agung, beberapa partner saya, bos-bos saya yang berlainan agama itu hampir enam bulan tidak berani keluar rumah, apalagi main ke daerah saya.

Selebihnya, sebagai orang islam, seyogyanya kita berhati-hati jika membeli produk-produk yang penuh simbol-simbol islam itu, tidak hanya melihat harganya yang murah meriah, tapi perlu juga kiranya meninjau dan meneliti kembali barang-barang yang akan dibeli.

***

Lafadz Allah pada dasarnya sangat dihormati agama, bukan hanya simbol semata, pernah dahulu seorang lelaki solih melihat kertas bertuliskan lafadz Allah yang berada di comberan, sertamerta ia mengambil kertas itu, dibersihkannya, diberi minyak wangi lalu dijemur dihalaman rumahnya, karena  prilakunya tersebut, malam harinya ia mendengar suara hatif (bisikan) bahwa ia didaulat menjadi wali Allah gara-gara memulyakan lafadz dan simbol-simbol Allah.

Tentu saja keberadaan sendal dan sepatu yang bertuliskan lapadz Allah jelas-jelas telah menyinggung umat Islam, tujuan mereka sangat jelas, menempatkannya pada sendal sepatu agar lafadz tersebut di injak, fenomena ini tentu bisa menimbulkan kemarahan dan sentimen dikalangan umat beragama.  

Entah siapa yang melakukan perlakuan keji ini, toh saya bukan pengamat, bukan berlatar belakang intelijen. Jelasnya, siapapun dalang dibalik fenomena ini, seyogyanya aparat kepolisian sesegera mungkin mengamankan barang-barang tersebut, menemukan dan menangkap si biang keroknya, paling tidak mencegah agar tidak terjadi gejolak didalam tubuh umat beragama.(*)

 

Ikuti tulisan menarik Asep Bahtiar Pandeglang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB