x

Iklan

Firman Pratama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Inilah Satu

Kenalilah dirimu percayalah pada dirimu. -Firman Pratama-

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Percaya diri, apa sih sebenarnya makna dari percaya diri? apakah sekedar berani bicara didepan banyak orang? apakah sekedar berani menatap mata lawan bicara? apakah sekedar berani menjual kepada banyak orang? Seringkali makna dari percaya diri dibuat menjadi hanya sesempit itu, percaya diri dianggap hanya terlihat saat berhadapan dengan orang lain. Padahal makna dari percaya diri jauh lebih luas, jauh lebih dalam dari sekedar itu. Meskipun sedang sendirian, bisa juga dianggap menjadi percaya diri. Percaya diri maknanya adalah percaya kepada diri sendiri, percaya sepenuhnya kepada apa yang ada dalam diri kita sendiri. Lantas bagaimana caranya memperbesar percaya diri itu?

Pada judul artikel ini Saya gunakan kata “memperbesar” atau “meningkatkan” percaya diri. Kenapa memperbesar? iya karena sesungguhnya setiap orang sudah memiliki rasa percaya diri itu, hanya mungkin tidak besar. Kenapa saya katakan setiap orang sesungguhnya sudah percaya diri tetapi levelnya yang rendah alias tidak besar? Coba lihat orang-orang disekitar anda?apakah ada orang yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya diam saja tidak bergerak? tentu tidak ada, jika tidak bergerak itu tandanya sudah mati ya. Ketika seseorang itu menggerakkan kakinya, menggerakkan tangannya atau menggerakkan tubuhnya maka artinay orang itu percaya kepada dirinya, orang itu percaya diri. Ketika seseorang itu merasa tidak percaya dengan dirinya maka tidak akan mau bergerak, tidak akan mau menggerakkan tangannya, tidak akan mau menggerakkan kakinya. Benar kan?

Ilustrasinya seperti ini, anda pergi ketoko handphone lalu anda melihat-lihat banyak handphone disana. Ketika anda tidak percaya terhadap produk handphone merk A maka tentu anda tidak akan memilihnya, bahkan anda mungkin tidak masukkan merk A itu kedalam daftar pencarian handphone anda. Tetapi, ketika anda percaya kepada handphone merk B, meskipun itu sedikit percayanya maka pasti anda akan melihat handphone merk B itu, lalu anda memegang-megangnya, menanyakan fitur-fiturnya. Ketika anda meningkat rasa percaya kepada handphone merk B itu maka langsung anda beli dan bawa pulang. Benar kan seperti itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

percaya-diri-sendiri

Jadi salah ketika mengatakan bahwa “saya tidak percaya diri”, yang benar “percaya diri saya rendah”. Lantas bagaimana membesarkannya. Kalau tadi saya ilustrasikan dengan handphone merk A dan hanphone merk B, cara memperbesar rasa percaya terhadap produk B adalah dengan semakin mengenalinya, semakin melihat fitur-fiturnya, melihat spesifikasinya sehingga menjadi besar rasa percayanya kepada merk B itu. Kalau untuk percaya kepada diri, maka sama saja. Yaitu dengan mengenali diri lebih dalam, semakin sibuk untuk mengenali diri, mengenali fungsi-fungsinya, dan yang harus dikenali utama adalah PIKIRAN kita, sebab mengenali PIKIRAN adalah kunci utama untuk mengenali bagian tubuh yang lainnya. Satu-satunya cara untuk memperbesar rasa percaya diri adalah dengan mengenali diri lebih dalam, mengenali diri dengan sebenar-benarnya mengenali.

Tapi banyak orang yang salah dalam memperbesar percaya diri itu, misalnya dengan pergi ke orang-orang yang “mengaku” pintar, minta diisikan ilmu, minta diisikan kebal, minta jimat-jimat, dan sejenisnya. Karena kesalahan ini akhirnya memunculkan pihak-pihak yang ingin memfasilitasinya dengan “trik”, misalnya memberikan training dengan berjalan dipecahan kaca, memberikan contoh dengan memecahkan botol, memberikan contoh dengan telur yang dijatuhkan dan tidak pecah serta banyak lainnya. Padahl itu semua hanya “trik sulap” saja, memang sih memperbesar percaya diri dengan cara itu “terlihat” benar tapi bisa fatal ke belakangnya sebab salah memahami. Jadi ingat ada peserta AMC (alpha mind control), bapak sudah lumayan tua, dia cerita bahwa dia adalah pimpinan sebuah padepokan  silat, kemudian dia cerita ke peserta AMC lain bahwa sebenarnya yang dia isikan bukanlah kebal tetapi hanya sugesti saja dan mencontohkanya juga menggunakan trik, tujuannya agar murid-muridnya percaya diri. “iya memang saya lakukan itu sebenarnya tujuannya baik, yaitu untuk membuat murid-murid saya itu percaya diri tetapi setelah mempelajari AMC seharian ini, saya jadi merasa salah juga membuat percaya diri seperti itu, sebab jika bertemu dengan teman-teman AMC pasti dia jadi tidak percaya diri lagi hehe” kata bapak itu

meningkatkan-percaya-diri

Karena itulah kenapa dalam kelas AMC saya tidak pernah mendemokan trik-trik permainan seperti itu, sebab memang tidak ada gunanya dan malah membuat orang malah jauh dari pemahaman percaya diri sebenarnya. Percaya diri itu diperbesar dengan cara terus mengenali diri, mengenali lebih dalam diri, memahami diri dengan sebenar-benarnya paham sampai menyadari bahwa kita manusia yang merupakan makhluk Tuhan yang mulia. Ketika memahami diri dengan utuh dan benar maka pastilajh rasa percaya diri itu semakin membesar.

 

Ikuti tulisan menarik Firman Pratama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu