Bidan. Sebuah profesi, yang identik dengan kehamilan dan persalinan. Tapi tak hanya menangani persalinan dan kehamilan, beberapa tugas penting bidan pun menunggu: melakukan imunisasi, mempromosikan KB, serta tugas preventif dan promotif lainnya di bidang kesehatan.

Bidan Eva. Perjalanannya sebagai bidan dimulai ketika ia mendaftar menjadi bidan PTT bulan maret 2007. Tidak mudah untuk melakoni pekerjaan mulia ini. Berbagai rintangan dan hambatan terus dilaluinya, dan saking cintanya dengan profesi ini, sudah 2 periode dalam memperpanjang masa tugasnya.

Bidan Eva bekerja sehari-hari sebagai bidan desa di Banjaran Wetan  untuk melakukan posyandu, kunjungan rumah ibu nifas dan Bayi Baru Lahir, serta penyuluhan di desa Banjaran Wetan. Desa Banjaran Wetan dengan jumlah penduduk 16rb, tentu merupakan tantangan tersendiri untuk bidan Eva. Wilayah kerja yang dibagi menjadi 20 RW itu merupakan wilayah sehari-hari cakupan bidan Eva.

Kegiatan bidan Eva dimulai dengan melakukan kegiatannya di awal bulan dengan melakukan Posyandu dari Rw 01 sampai Rw 20, yang mencakup pelayanan ibu hamil, imunisasi, KB, memberikan vit A pada bulan Februari dan Agustus, dan melakukan penyuluhan yang berupa kelas ibu hamil, nifas, bayi dan balita juga. Setiap sebulan 2 kali pada setiap hari Rabu, Bidan Eva melakukan pelayanan di Poskesdes.

            Setiap pulang dari Posyandu, Bidan Eva langsung merekap data hasil dari Posyandu untuk dimasukkan ke Kohort, sebuah pencatatan rekapan Posyandu. Hasil dari pelayanan tersebut dilaporkan ke Puskesmas. Proses itu dilakoninya dengan teliti. Kalau tidak ada kegiatan di desa, Ibu Eva datang ke Puskesmas.  Bidan Eva aktif mengikuti pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Bidan tak hanya melulu sebagai profesi, tapi lebih dari itu, Bidan sebagai sahabat ibu, untuk Indonesia mau!

Tempo45

Ikuti tulisan menarik Niken Kinanti lainnya di sini.