x

DPRD Tolak Ulang Raperda Reklamasi

Iklan

Taryadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Reklamasi Teluk Jakarta, Indonesia Semakin Gagah, tapi...

Dua sisi mata uang pembangunan nasional: Pembangunan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno Hatta, pesawat akan melewati Teluk Jakarta. Dari kejauhan akan tampak ribuan jarring apung milik nelayan, ratusan kapal barang sedang berlabuh di dekat Pelabuhan Tanjung Priuk, salah satu pelabuhan tersibuk di Nusantara. Makin dekat, beberapa tower apartemen elit terlihat semakin jelas, ini seolah memberi penjelasan bahwa Jakarta sebagai pintu gerbang Indonesia dari udara tidak kumuh-kumuh amat. Tidak hanya nelayan tradisional yang ditampilkan tetapi kemegahan yang menunjukkan kemajuan ekonomi pun dapat ditampilkan.

Bagi saya, rakyat biasa, mungkin ini biasa dan bukan sebuah persoalan, tetapi bisa lain bagi para pemangku pemerintahan negeri ini, pebisnis dan yang lainnya. Mereka tentu ingin melihat Indonesia tampak lebih gagah dengan perekonomian yang terlihat maju. Proyek reklamasi ini menjadi sebuah alternatif yang dapat mempertemukan kepentingan negara dan pengusaha. Secara kebetulan ada kepentingan yang sama sehingga pemerintah bisa bersinergi dengan langkah pengusaha.

Belasan pulau tertata rapi dengan puluhan tower mewah di atasnya yang dikelilingi pesisir lengkap dengan kapal-kapal pesiarnya, tentu saja akan membuat tamu yang datang dari luar negeri berdecak kagum. Mereka mungkin akan langsung membandingkannya dengan Pulau Reklamasi Palm Jumeirah di Dubai atau SkyPark Marina Bay Sands, Singapura. Siapa yang tidak bangga jika perekonomian Indonesia disejajarkan dengan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun terlepas dari masalah politik yang makin menyeret reklamasi keluar dari akar masalahnya, sepertinya ada yang mereka lupakan. Uni Emirat Arab dan Singapura  memiliki persoalan yang berbeda dengan Indonesia. Singapura sudah jelas kehabisan lahan darat untuk huniaan warganya. Uni Emirat Arab, entahlah, tetapi yang jelas perekonomian mereka memang sudah sangat jauh lebih maju dibanding dengan Indonesia.

Oke lah semua rencana itu sudah memiliki Amdal yang disusun secara baik sehingga masalah lingkungan sudah tidak perlu dipermasalahkan. Namun tetap saja menyisakan pertanyaan, bukankah Pemerintah Jokowi ingin melakukan pemerataan pembangunan sehingga tidak terkonsentrasi di Jakarta?  Sejauh mana urgensi reklamasi Teluk Jakarta tersebut terhadap pembangunan nasional sehingga harus mengorbankan banyak hal.?

Siapa yang harus merenungkan hal ini……

Ikuti tulisan menarik Taryadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu