x

Anggota tim parasut The Tigers dari Tentara Inggris melakukan aksi terjun payung saat ikut memeriahkan Malta Internasional Airshow 2015 di Bandara Internasional Malta, Valletta, 27 September 2015. REUTERS

Iklan

Dave Kusuma

Classified
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Garuda 1-P, Parasut Buatan Ngunut Andalan Pasukan Para

Dari desa kecil Ngunut, lahir Garuda 1-P, parasut militer andalan paratrooper

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terjun payung yang menjadi salah satu teknik infiltrasi pasukan militer untuk masuk ke daerah sasaran tentu tidak dapat dilepaskan dari payung udara alias parasut. Perangkat inilah yang mengantarkan prajurit dari pesawat ke darat. Apakah dia terjun menggunakan teknik statik, HALO, atau HAHO, semuanya memerlukan parasut. Terjun dari pesawat yang terbang pada ketinggian sekian ribu kaki tentu memerlukan parasut yang tangguh dan dapat diandalkan, sebab di sinilah seorang prajurit “menggantungkan hidupnya” berikut keberhasilan misi. Maka tak heran jika satuan-satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berkualifikasi terjun payung mengenal lagu mars “bila payung tidak mengembang segera buka payung cadangan... bila itu pun tidak mengembang serahkan nyawamu pada Tuhan”.

Payung udara merupakan salah satu perangkat tempur non-senjata yang keberadaannya menjadi wajib bagi angkatan bersenjata suatu negara. Indonesia yang memiliki kualitas SDM kelas satu, mampu membuktikan diri sebagai produsen payung udara yang teruji. Adalah CV Maju Mapan yang berlokasi di Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang menahbiskan diri sebagai produsen payung udara militer berlabel Garuda 1-P. Payung udara buatan industri yang dirintis Yafet Paiman ini telah mendapat pengakuan dan pujian dari prajurit TNI sebagai pengguna langsung. Bahkan beredar cerita bahwa para prajurit lebih memilih menggunakan Garuda 1-P daripada payung udara sejenis buatan luar negeri.

Merunut pada spesifikasi standar TNI, Garuda 1-P merupakan jenis Payung Udara Orang (PUO) pengembangan dari tipe MC1-1C standar US Army. Garuda 1-P berbentuk parabolik yang merupakan parasut maneuverable (dapat dikendalikan). Parasut made in Ngunut ini pernah dipertontonkan dalam demonstrasi terjun payung gabungan dalam rangka HUT ke-69 TNI yang dihelat di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, 5 Oktober 2014. Dalam demo tersebut para prajurit TNI Angkatan Darat dari Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula memperagakan penerjunan menggunakan Garuda 1-P di hadapan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Tepuk tangan hadirin seketika riuh bergelora manakala announcer menyebutkan bahwa parasut yang digunakan para prajurit airborne tersebut adalah produksi putra-putri Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Garuda 1-P memiliki payung utama berbentuk parabolik dengan payung cadangan berbentuk datar. Payung utama berdiameter 35 kaki (10,7 m) dengan tali payung berjumlah 30 buah, maisng-masing sepanjang 6,5 m. Bobot payung utama dalam kondisi selesai dipak adalah 13,5 kg dengan kemampuan menahan beban hingga 130 kg. Adapun masa pakai maksimum adalah 12 tahun atau 100 kali pakai, sedangkan masa simpan maksimum mencapai 16,5 tahun. 

Spesifikasi sedikit berbeda dimiliki payung cadangan, dengan diameter kanopi 24 kaki dengan panjang tali payung 5,76 m berjumlah 24 buah. Bobot payung cadangan adalah 5,5 kg dengan daya angkut 300 lbs/136 kg. Payung cadangan ini dilengkapi pilot chute  (payung penarik). Pada awal proses produksi, bahan parasut melewati serangkaian pengujian internal oleh perusahaan, meliputi uji kekuatan tarik, uji gosok, dan uji perembesan.

Guna menjamin keselamatan pengguna dan menjamin standar mutu, pembuatan Garuda 1-P mendapatkan supervisi langsung dari Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI Angkatan Darat dan Dislitbang TNI Angkatan Udara. Kedua lembaga menyatakan bahwa Garuda 1-P telah lulus uji, dan diikuti pemesanan awal sebesar 3400 unit. Paiman, yang berasal dari keluarga bersahaja dengan optimis menjawab permintaan TNI melalui kapasitas produksi CV Maju Mapan yang mencapai angka 3000-an unit per tahun. Dengan kemampuan demikian, Paiman dan karyawannya siap memenuhi kebutuhan TNI akan parasut berkualitas tinggi. Tidak hanya parasut, CV Maju Mapan juga memproduksi berbagai kebutuhan militer lapangan, seperti tenda, shelter helikopter, veldbedwebbingholster pistol, dan beberapa item lainnya.

Paiman sendiri berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas produk parasutnya. Di samping pengakuan lulus uji oleh TNI AD dan TNI AU, Garuda 1-P telah mendapatkan sertifikat ISO. Ke depan, diharapkan parasut ini bisa memiliki sertifikat MIL-DTL-6645, MIL-DTL-7567, dan MIL-STD-849. Apabila sertifikat tersebut dapat diperoleh, selain moral juang prajurit pengguna yang meningkat, juga dapat memperkokoh industri strategis dalam negeri dan membuka peluang ekspansi produk ke negara-negara potensial. Bersama Tuhan dan Garuda 1-P kami menyerbu dari langit!

 

Dari berbagai sumber

Ikuti tulisan menarik Dave Kusuma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler