x

Iklan

Irvan Firnaldi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ironi Toilet Berbayar

Toilet merupakan salah satu fasilitas yang wajib disediakan oleh setiap pengelola gedung di seluruh Indonesia. Makanya, toilet pun seharusnya gratis karena

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mungkin Anda pernah mengalami perasaan kesal ketika disibukkan untuk mencari uang pecahan Rp 2000 saat akan buang hajat di sebuah mall dan pompa bensin. Berbagai macam bentuk protes pun mulai disebarluaskan di media sosial oleh masyarakat yang kecewa. Kalau tidak percaya, silahkan google aja toilet bayar, pasti banyak keluhan dari netizen.

Mulai dari bentuk artikel, foto meme, hingga status yang cukup membuat orang lain bisa menyimpulkan jika saat ini Indonesia sudah mata duitan. Bahkan ada orang bernama Anang yang menjadi bahan perbincangan lantaran membahas permasalahan ini di akun facebook-nya.

Pria tersebut kesal kepada pihak manajemen salah satu mall di Banjarmasin yang mewajibkan pengunjungnya untuk bayar sebesar Rp.1000 jika ingin ke toilet. Alhasil, ia pun menyuruh anaknya untuk kencing di sepanjang lorong mal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau dilihat lebih saksama, sebenarnya ini hanya permasalahan uang kecil saja. Namun, menurut Anang justru bukan karena masalah uang kecilnya. Ia berpendapat jika seharusnya toilet itu gratis karena sudah menjadi sebuah keharusan bagi para pengunjung yang disediakan oleh pihak pengelola.

Dengan dalih biaya kebersihan, toilet berbayar pun bagaikan jamur yang terus tumbuh di Indonesia. Lucunya nih, terkadang toilet yang berbayar itu kebersihannya kurang terjaga. Justru lebih bersih toilet yang tidak berbayar daripada yang berbayar.

Jika tidak percaya, keluhan ini pernah terjadi saat arus mudik lebaran kemarin. Ya, banyak pemudik yang mengeluhkan toilet yang kotor dan jorok ditambah lagi harus membayar Rp 2000 per orang, tidak peduli itu anak kecil ataupun orang dewasa.

Dana yang dikumpulkan dari pemungutan toilet berbayar ini pun biasanya digunakan untuk membeli keperluan kebersihan toilet, seperti pengharum, karbol, dan sebagainya. Ada juga yang sebagian uangnya masuk ke kantong penjaga toilet, hitung-hitung sebagai uang capek mengingat gaji mereka yang cenderung kecil karena dipotong oleh outsourching.

Tetapi dibalik protes para netizen terhadap toilet berbayar, sebenarnya ada data yang bisa disimpulkan, jika keputusan toilet berbayar atau tidak di mal,tempat istirahat dan pompa bensin ada ditangan pihak pengelola. Di peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung yang berbunyi:“Setiap bangunan gedung untuk kepentingan umum harus menyediakan kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan bangunan gedung salah satunya adalah penyediaan toilet.”

Walaupun tidak ada peraturan yang menyebutkan jika toilet yang ada di pompa bensin,mal dan tempat istirahat di dalam tol, alangkah baiknya jika pihak pengelola tidak memungut biaya lagi. Dengan begitu, keluhan terhadap toilet berbayar pun akan berkurang.

Ikuti tulisan menarik Irvan Firnaldi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler