x

Iklan

Nhany Rachman Khan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bangun Kemandirian Ekonomi Perempuan Melalui BUEKA

Kemajuan Ekonomi Perempuan Di Daerah Adalah Salah Satu Pilar Penggerak Pembangunan Nasional

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun kemandirian kaum perempuan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) salah satunya adalah pembangunan ekonomi komunitas perempuan yang tersebar baik di desa maupun kelurahan.

Ekonomi menjadi pilar penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok perempuan, keberhasilan Daerah mengelola potensi alam, sumber daya manusia dengan membangun kemandirian masyarakatnya untuk menjadi bagian penggerak menuju daerah yang unggul, maju, mandiri serta modern sebagaimana visi-misi Kabupaten yang terkenal dengan bolu, lemo dan doangnya ini, terlihat sejauhmana komitmen para pihak membangun ekonomi masyarakat melalui program ekonomi berkelanjutan dengan mendorong sinergitas stakeholders yang ada di lingkup Pemda seperti Dinas Koperindag, Dinas Pariwisata, BPPKB, Dinas Kelautan dan Perikanan, Disnaker, BPMPD dan dinas lainnya yang berkomitmen untuk memberdayakan kelompok ekonomi perempuan yang terdapat di Desa/Kelurahan melalui product unggulan khas desa/kelurahan dan kedepannya menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Bukan hanya pihak pemerintah namun pihak swasta pun melalui pendanaan csr perbankan atau perusahaan tertentu termasuk BUMN yang terdapat di Kabupaten Pangkep seperti PT. Semen Tonasa dan perusahaan tambang lainnya bisa turut mempercepat pertumbuhan ekonomi mikro komunitas perempuanini dengan berbagai suport kegiatan seperti pelatihan, pemasaran dan permodalan.    

Hal ini pula yang mendorong Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep melakukan berbagai kegiatan yang focus mendampingi kelompok perempuan binaan di beberapa desa dan kelurahan melalui program Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA) seperti di Desa Bowong Cindea, Desa Bulu Cindea, Kelurahan Pabundukang, Kelurahan Anrong Appaka, Kelurahan Biraeng dan Kelurahan Bonto Langkasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun tujuan program BUEKA ini adalah membangun kesadaran hak-hak ekonomi perempuan, membuka akses layanan pemberdayaan ekonomi dan meningkatkan penghasilan keluarga melalui kegiatan ekonomi kelompok maupun pengembangan usaha individu anggota komunitas sehingga dapat melahirkan sosok perempuan mandiri di bidang ekonomi. Kegiatan Bueka ini sendiri menggandeng Disnaker, Diskoperindag dan Dinas Pariwisata dalam launchingnya sejak tahun 2015 yang lalu melalu pelatihan kader Bueka yang memfasilitasi peningkatan skill anggota komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) di desa/kelurahannya masing-masing untuk terus menggerakkan anggota mengembangkan kemampuannya dalam kegiatan ekonomi. 

Adapun beberapa pelatihan yang dilaksanakan diantaranya pelatihan membuat dan mengemas abon ikan, nugget ikan, olahan sampah botol plastik yang disulap menjadi bunga yang indah, pelatihan membuat aneka krupuk dan kripik khas Desa, pengolahan kue tradisional dan aneka bros untuk mempercantik penampilan muslimah yang selanjutnya dikembangkan baik secara berkelompok maupun secara personal para anggotanya.

Misalnya saja Desa Bowong Cindea telah terbentuk Kedai Bueka yang menampung seluruh product buatan sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA). Adapun product yang dijual di Kedai Bueka ini seperti aneka krupuk dan kacang aneka rasa sebut saja kacang dangdut, krupuk jeruk purut, krupuk doipang dan gantungan kunci yang kesemuanya dibuat oleh anggota komunitas. 

Kader komunitas BSA Desa Bowong Cindea Nurmiah menyampaikan bahwa upaya pendampingan membangun kemandirian ekonomi ibu-ibu di Komunitas BSA ini rutin dilaksanakan setiap bulannya melalui pertemuan dengan para pihak yang ingin berbagi ilmu tentang membuat aneka product baik berupa makanan ataupun kerajinan tangan yang bernilai ekonomi, selain itu Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah melalui majelis ekonominya turut membantu pemasarannya product yang dititip melalui Kedai ‘Aisyiyah di Kabupaten atau melalui berbagai kegiatan pameran yang dilaksanakan baik oleh internal Muhammadiyah-‘Aisyiyah maupun pihak pemerintah daerah, mengingat para anggota komunitas di Balai Sakinah ‘Aisyiyah ini mayoritas Ibu Rumah Tangga yang membutuhkan biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Lain Desa Bowong Cindea, lain pula Kelurahan Pabundukang Kecamatan Pangkajene khusunya Kampung Camba Towa dimana komunitas binaan ‘Aisyiyah Pangkep ini lebih memilih membuat kerajinan tangan dengan mengolah sampah botol plastik menjadi Bunga. Kader yang menjadi penanggungjawab komunitas ini Hamsina mengemukakan bahwa sebahagian besar anggota komunitas BSA Camba Towa setelah dilatih melalui kegiatan pengembangan skill di komunitas telah terampil membuat bunga plastik ini, bahkan trend bunga plastik olahan botol bekas minuman air mineral ini telah merambah ke kampung dan desa lainnya.

“Setiap rumah sepanjang jalan di kampung ini memiliki hasil kerajinan Bunga platik ini, ada yang menjual productnya secara langsung mengingat lokasi kampung ini sangat strategis dimana kendaraan roda dua dan empat banyak melewati kampung ini dari arah Tonasa, tak sedikit karyawan BUMN PT. Semen Tonasa mampir dan membeli karya ibu-ibu ini. Selain itu sebahagian bunga buatan ibu-ibu kami titip di Kedai ‘Aisyiyah di Kabupaten dan selebihnya kami jual secara mandiri melalui media sosial seperti Facebook dan mengikuti pameran yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah serta event-event tertentu yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui BPPKB” Tutur Hamsina.     

Pemberdayaan ekonomi lainnya juga dapat ditemukan di Kelurahan Biraeng tepatnya di Kampung Bonto Puca, sekelompok ibu-ibu di komunitas ini juga sudah memiliki Kedai Buekan sendiri yang telah dipenuhi dengan berbagai product kerajinan tangan seperti bros, aneka kalung, gelang, serta tas dan aneka tempat kebutuhan rumah tangga yang dibuat dari olahan sampah botol plastik minuman ringan dan  pemasaran hasil product komunitas ini selain di jual di kedai ‘Aisyiyah juga telah bekerjasama dengan salah satu Ponpes terdekat dari komunitas yakni IMMIM Putri untuk melengkapi kebutuhan seperti bros santri dan guru-guru disana yang dititip melalui Koperasi Pesantren. Selain itu juga product mereka telah dijual secara online di facebook maupun Instagram yang dikoordinir oleh anggota komunitas Ibu Erna Pulbad.

Kelurahan lainnya yang juga masih terdapat di Kecamatan Minasatene adalah Kelurahan Bonto Langkasa yang memiliki product BUEKA berupa tas cantik yang dibuat dengan bahan tali kur. Tas buatan komunitas ini pun telah dijual hingga luar Kabupaten melalui perpanjangan tangan keluarga dan kerabat anggota komunitas, selain tas tali kur, product makanan yang juga sedang dikembangkan saat ini adalah Abon Telur.

Kelurahan lainnya yang tak ingin ketinggalan adalah Kelurahan Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene memilih usaha konveksi untuk membina komunitasnya, dimana sejumlah anggota komunitas BSA ini menjual aneka seprey dan aneka dompet melalui Kedai Bueka yang berlokasi di Kampung Bulu-Bulu.

Dan terakhir Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro memilih product Bueka berupa pengolahan kue tradisional seperti Dodol Jollo dan Baje Bandong Bujung Tangaya. Product mereka pun telah dijual dan di pamerkan saat kunjungan team Kedubes Autralia yang berkunjung ke Pangkep bulan Januari yang lalu di Kantor Kecamatan Bungoro.   

Meskipun product Bueka komunitas diberbagai desa/kelurahan binaan ‘Aisyiyah ini masih sederhana dengan modal kecil serta pemasaran yang jangkauannya masih belum terlalu luas dan lebih banyak masih di seputar Kabupaten Pangkajene, setidaknya kesadaran sejumlah anggota Komunitas yang dibina melalui Program Bueka ini telah menggerakkan kaum perempuan ini untuk mau berusaha mandiri dan mengembangkan skill yang telah diterima melalui pelbagai pelatihan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014 dengan masuknya Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan) di Kabupaten Pangkep. Kontribusi ‘Aisyiyah Pangkep dibidang ekonomi ini pula sebagai wujud komitmen memajukan visi-misi Pemerintah Daerah menjadi daerah yang unggul, maju dan berkarakter modern di bidang Ekonomi.* 

Ikuti tulisan menarik Nhany Rachman Khan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB