x

Iklan

Fitriana Ferhadija

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Harga Sebuah Ilmu

"Kayakan dirimu dengan ilmu, dan ilmu akan menjagamu" -Anonim-

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siang itu, saya sedang asyik memantau linimasa Twitter ketika saya menemukan sebuah tautan yang cukup menarik perhatian. Dengan satu klik, tampilan pada layar ponsel saya berganti menjadi laman sebuah artikel yang berjudul:

“10 Worthless College Major”

Membaca judulnya membuat saya mengerutkan alis, bingung. Ketika selesai membacanya, rasa bingung saya berganti menjadi resah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artikel tersebut berisi penjabaran mengenai 10 jurusan apa yang dianggap worthless—tidak berharga—untuk dipilih ketika hendak masuk universitas. Beberapa di antaranya yaitu psikologi, liberal arts, komunikasi, filsafat, musik, dan lain-lain. Premis utamanya adalah, kata worthless digunakan untuk menunjukkan bahwa jurusan-jurusan tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang besar bagi keberlangsungan karir mahasiswanya.

Pada penjelasan beberapa jurusan, sang penulis bahkan secara eksplisit mengatakan bahwa cabang-cabang ilmu tersebut tidak akan menghasilkan banyak uang. Pernyataan tersebut otomatis menimbulkan asumsi bahwa mengambil studi ilmu-ilmu tersebut adalah suatu hal yang sia-sia. Hal mengejutkan lainnya adalah fakta bahwa sudah banyak artikel serupa yang diterbitkan dalam berbagai forum/situs dari tahun ke tahun.

Tidak bisa dimungkiri, hampir sebagian besar calon mahasiswa memiliki pandangan serupa dalam memilih jurusan kuliah. Kuliah hanyalah jembatan untuk berkarir dan bekerja. Oleh karena itu, prospek karir dianggap poin penting dalam memilih jurusan, bahkan lebih penting dari minat dan bakat mereka sendiri. Semakin cemerlang prospek karirnya, semakin diminatilah jurusan tersebut, terlepas apakah ilmu tersebut merupakan passion mereka atau tidak.

Pandangan tersebut tentu saja tidak bisa disalahkan. Semua orang memiliki tujuannya masing-masing untuk setiap langkah yang mereka ambil. Tapi mengatakan bahwa sebuah (atau bahkan sepuluh) cabang ilmu tidak berguna untuk dipelajari? Itu lain cerita.

Menyebut sebuah ilmu pengetahuan tidak berharga/tidak berguna, menurut saya adalah sebuah penghinaan. Sebab, sesungguhnya tidak ada ilmu yang tidak berguna. Yang ada hanya orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan ilmu yang mereka untuk menguntungkan dirinya dan orang lain. Semua ilmu pengetahuan memiliki nilai dan kedudukan yang sama untuk dipelajari siapapun. Hal yang kemudian menentukan kelancaran karir seseorang adalah bagaimana ia mengolah ilmu tersebut dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Tidak semua orang menjadikan karir dan uang sebagai tujuan mereka untuk belajar di universitas. Jika seseorang memiliki kecintaan pada sebuah ilmu, mengapa ia harus melepaskannya hanya karena ilmu tersebut tidak akan mencukupinya secara materi? Tujuan kuliah bukan hanya mencari bekal untuk bekerja, tetapi juga mencari ilmu.

Satu hal yang perlu diingat: rezeki tidak akan tertukar. Ketika kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dan senantiasa memberikan manfaat bagi orang lain, maka kebaikan itulah yang akan menolong kita pada akhirnya. Dan karir apapun yang kita pijak nantinya, percayalah bahwa hal itu tidak akan membuat ilmu yang kita miliki sia-sia. Ilmu pengetahuan dapat menjadi penolong melalui berbagai cara, dalam keadaan apapun. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela:

 

     Sumber: lifevestinside.com

Oleh karena itu, sebuah ucapan (atau artikel) tidak seharusnya menahan kita dari hal-hal yang kita senangi. Asal kita pandai melihat kesempatan dan memiliki keberanian untuk menggunakan kesempatan tersebut, pada akhirnya kita akan sukses. Kesuksesan tidak ditentukan dari seberapa banyak yang kita hasilkan, tetapi seberapa bahagia kita menjalani kehidupan kita.

Perjalanan tersebut tidak akan mudah, tentu saja. Tapi bukankah perjalanan yang sulit akan mengantarkan kita ke tempat yang indah?

Ikuti tulisan menarik Fitriana Ferhadija lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler