x

Iklan

Mahfudz Tejani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jakarta-Kuala Lumpur, Suhu Politik Memanas di Bulan November

Apabila Jakarta akan diputihkan oleh umat Islam dengan laungan “Allahu Akbar”, pada 4 November mendatang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Iringan lagu piano begitu syahdu dan menyentuh dalam lagu “ November Rain”, Lagu balad terbaik dari grup rocker Amerika, Guns N Roses ini menjadi siulan generasi 80an. Lagu tersebut merupakan lagu yang saya sukai, disamping lagu “Holiday” dan “Wind Of Change” karya grup Scorpion dari Jerman.

Namun kesyahduan lagu “November Rain”, tidak menyentuh 2 ibukota negara ASEAN yaitu Jakarta dan Kuala Lumpur. Karena disebabkan isu dan rumor, Demonstrasi yang berawal dari kegaduhan politik lokal di negara masing-masing.

Apabila Jakarta akan diputihkan oleh umat Islam dengan laungan “Allahu Akbar”, pada 4 November mendatang, yang mengambil momen relijius, setelah pelaksanaan sholat hari Jum’at. Demonstrasi yang berpunca dari kegaduhan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta ini, disulut oleh salah seorang calon petahana yang berpunca karena disinyalir melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecaman dan ancaman terhadap calon tersebut, membaur sekali dengan aroma kegaduhan politik menjelang Pilkada yang semakin memanas. Beberapa organisasi berbasiskan Islam telah sepakat dan bersatu, untuk melakukan demonstrasi jilid ke-II untuk meminta pemerintah memejahijaukan calon tersebut. Walaupun si calon tadi sebelumnya telah meminta maaf atas apa yang dilakukan.

Aroma November juga sepertinya tidak membawa kesyahduan politik di kota Kuala Lumpur. Pertembungan demonstrasi antara kelompok kuning dan merah sepertinya akan terjadi. Kelompok Kuning yang merupakan LSM pro oposisi, akan melakukan demonstarasi pada 19 November mendatang di Kuala Lumpur.

Kelompok yang terkenal dengan sebutan “Bersih’ ini, telah melakukan demontrasi tahunan sejak 2007 lagi, dan kali ini memasuki jilid yang ke-5 tahun ini. Demo ini dilakukan dengan tujuan awal meminta pemilihan Umum Malaysia harus dilakukan dengan adil, namun telah membesar menjadi isu politik seputar isu korupsi dan kebijakan pemerintah Malaysia . Dan umumnya diikuti oleh partisan dari pakatan partai politik oposisi Malaysia dan LSM-LSM pro Oposisi.

Namun ianya juga mendapat tentangan dari kelompok “Merah “ yang merupakan kumpulan pro pemerintah. Dan tahun lalu , hampir saja terjadi gesekan fisik secara langsung antara kedua kelompok tersebut. Terutama di pusat tumpuan Kuala Lumpur seperti di Bukit Bintang dan Sekitar Menara Petronas KLCC.

Ada sedikit kesamaan yang mewarnai dan memicu mengapa kedua demonstrasi itu terjadi. Semuanya berawal dari pertembungan dan perbedaan politik lokal yang terjadi. Serta peran serta media sosial yang mejadi alat propaganda dari mereka, baik yang pro pemerintah maupun oposisi.

Namun apapun yang terjadi, semoga demonstrasi tersebut tidak menyisakan luka dan dendam yang berkepanjangan. Yang pastinya panasnya Jakarta dan Kuala lumpur, akan mengundang anasir-anasir luar ikut menari didalamnya. Karena panasnya Jakarta dan Kuala Lumpur juga, akan membuat mereka tertawa sambil menunggu momen tepat, untuk menembakkan strategi jangka panjangnya.

 

Jangan biarkan mereka Menari dan tertawa

Salam Dari Kuala Lumpur.

Sumber foto Malaysiakini

Dimuat juga di blog pribadi

Ikuti tulisan menarik Mahfudz Tejani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler