Pemilihan presiden Amerika Serikat hari ini memasuki babak paling menentukan. Presiden baru pengganti presiden Barrack Obama baru saja terpilih. Donald Trumps mampu melampaui pesaingnya Hillary Clinton dengan memperoleh 276 suara elektoral. Sepertinya ini terjadi diluar prediksi banyak pihak mengingat kontroversi yang menyertai kemunculannya. Termasuk kontroversi terhadap warga kulit hitam apalagi terhadap umat Islam. Seperti yang kita ketahui, Trumps seringkali mengeluarkan pernyataan yang secara nyata memusuhi Islam dan kebenciannya terhadap warga kulit hitam. Sikapnya yang rasis itulah yang membuatnya banyak ditentang di negaranya sendiri.
Sesungguhnya jika kita telisik lebih jauh, dari masa ke masa kepemimpinan Amerika Serikat selalu tak pernah berpihak kepada umat Muslim dunia. Negara yang konon sebagai 'dedengkot' demokrasi tersebut ternyata tak membuat Amerika Serikat bersikap adil kepada umat manusia khususnya Islam. Maka tak berlebihan kiranya jika kita menganggap siapapun presiden Amerika Serikat yang berkuasa tak akan berpengaruh apapun bagi umat Islam. Naluri memusuhi dan membenci umat Muslim senantiasa ada pada seluruh presiden negeri Paman Sam tersebut. George Bush, Clinton, George W. Bush dan juga Barrack Obama, semuanya tak pernah ada keberpihakannya terhadap umat Muslim. Atas nama 'War Of Terorist', Amerika Serikat bahkan menggunakan pengaruhnya untuk mencengkeram negeri-negeri Islam agar tunduk kepadanya.
Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah tentu menjadi pusat perhatian negeri Paman Sam tersebut untuk menguasai seluruhnya. Apakah akan berulang hegemoninya di Indonesia tercinta ini dalam menguasai kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, sebagaimana presiden-presiden sebelumnya? Ataukah akan lebih dahsyat cengkeramannya di bumi pertiwi ini?
Sungguh kami merindukan seorang pemimpin negeri ini yang tidak mau tunduk kepada asing. Yang tidak mau diintervensi dalam menjalankan roda pemerintahan negara ini. Juga senantiasa menjadikan kepentingan rakyat diatas kepentingan siapapun. Menjadikan seluruh kekayaan alam yang dimiliki seluruhnya untuk kepentingan rakyat. Maka mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia bukanlah sesuatu yang utopis. Yaa Allah, karuniakanlah bagi kami pemimpin yang senantiasa takut hanya kepada-Mu. Dan senantiasa melayani rakyat dengan sepenuh hati sebagaimana para pemimpin Islam terdahulu.
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.
Ikuti tulisan menarik Susilawati Nadya lainnya di sini.