x

Iklan

Mutiara Azizah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pemerintahan DILAN: Masa Lalu versus Masa Depan

Jokowi adalah pemimpin masa kini dan masa depan. Sementara Prabowo adalah gambaran pemimpin Indonesia era Orde Baru atau masa lalu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintahan DILAN : Masa lalu versus Masa Depan

(Catatan Debat Keempat Pilpres 2019)

Mutiara Azizah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyaksikan penampilan Prabowo versus Jokowi dalam debat keempat pilpres 2019 seperti melihat masa lalu versus masa kini dan masa depan. 

Prabowo mewakili masa lalu Indonesia yang kelam yaitu saat Indonesia dipimpin oleh orde baru.  Prabowo selalu bicara soal status quo,  politik asal bapak senang,  dan kecemasan-kecemasan khas penguasa orde baru serta pesimisme. 

Sementara Jokowi adalah gambaran pemimpin masa kini dan masa depan. Sosok pemimpin yang optimis dan memberikan harapan kepada seluruh rakyat akan terwujudnya Indonesia maju yang sejahterah dan mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Hal ini bukan tanpa dasar.  Dalam masa 4,5 tahun pemerintahannya,  Jokowi sudah melakukan  banyak sekali perubahan dan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan. 

Apa yang sudah dikerjakan selama 4,5 tahun ini tentu menjadi milestone,  landasan yang akan dilanjutkan pada periode berikutnya. 

Saat Prabowo masih bergulat dengan perspektif pengelolaan negara masa lalu,  Jokowi telah bicara tata kelola pemerintahan modern yang mengadopsi kemajuan teknologi.

Jokowi sudah bicara tata kelola pemerintahan digital melayani (DILAN).  Seluruh sistem layanan publik akan bersifat online,  terbuka,  transparan,  cepat,  dan pasti. 

Jokowi berbicara bagaimana mendekatkan layanan birokrasi dengan rakyat dan sesuai kebutuhan masyarakat dalam bentuk mall layanan publik, dan online system submission. Kecepatan dan ketepatan adalah syarat penting dalam menghadirkan birokrasi modern yang kompetitif.

Dalam hal ideologi dan hankam.  Jokowi bicara bagaimana membumikan nilai-nilai Pancasila melalui strategi yang relevan dengan generasi muda saat ini.  Bukan dengan indoktrinasi tetapi dengan mengadopsi nilai2 dan cara-cara kekinian sehingga sambung dengan generasi masa kini.

Terkait Hankam,  Jokowi bicara soal modernisasi sistem pertahanan keamanan nasional.  Langkah-langkah ini diimbangi dengan kepercayaan terhadap kekuatan dan  profesionalisme TNI. 

Sekali lagi bukan tanpa dasar. Selama 4,5 tahun pemerintahannya,  Jokowi telah membangun sebuah pemerintahan yang terbuka (open government) sebagai salah satu asas pemerintahan yang baik (good governance). Trust/kepercayaan yang dilandasi prinsip-prinsip pemerintahan terbuka menutup peluang apa yang disebut Prabowo ABS sebagaimana yang terjadi di masa Orde Baru.

Indonesia kini telah memasuki era baru.  Pengelolaan negara dan pemerintahan pun telah dibangun dengan peradaban baru, budaya baru dan sistem baru yang modern. 

Ayolah bangun..!!! Ini bukan era Orde Baru. Pendekatan militeristik,  kecemasan, pesimisme, dan perspektif,  serta paradigma jadul tata kelola pemerintahan sudah tidak relevan.

Memimpin negara modern itu berat, melanjutkan perubahan sebuah keniscayaan.  Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang visioner,  solutif,  inovatif serta adaptif dengan perubahan zaman seperti Jokowi. Karena itu biarlah Jokowi yang melanjutkan kepemimpinan periode 2019-2024. Untuk Indonesia Maju.

 

#OptimisIndonesiaMaju

 

* Penulis adalah Ibu Rumah Tangga, Pengamat Masalah Sosial dan Politik

Ikuti tulisan menarik Mutiara Azizah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler