Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian kembali menyalurkan bantuan hibah peralatan usaha dan produksi untuk 30 kelompok usaha bersama (KUB) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyerahan bantuan dilakukan Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Ditjen IKM Kementerian Perindustrian Endang Suwartini di Hotel Bintang Fajar Yogyakarta, Rabu (30/11).
“Pembinaan terhadap pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) harus terus dilakukan. Sebab jika IKM menjadi kuat maka dapat menjadi menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” kata Endang. IKM yang mampu berkembang bukan saja akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha itu sendiri namun juga mampu menghasilkan produk yang kompetitif di era persaingan yang makin sengit saat ini.
Dikatakan, pemberian bantuan peralatan produksi oleh pemerintah pusat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam membina dan mengembangkan IKM yang lebih berkualitas. Namun diingatkannya bahwa bantuan ini lebih bersifat stimulan karena tugas pembinaan selanjutnya menjadi tanggung jawab masing-masing Dinas Perindustrian setempat.
30 KUB yang menerima bantuan peralatan produksi ini terdiri dari 17 KUB dari Kabupaten Kulon Progo, 11 KUB dari Kabupaten Gunung Kidul, dan 2 KUB dari Kota Yogyakarta. Mereka bergerak dibidang usaha yang cukup beragam, seperti konveksi, makanan olahan, desain grafis, hingga produksi kayu.
Turut hadir pada acara itu Niken Probolaras, Kepala Disperindagkop Kulon Progo, Hidayat SH Msi (Kepala Disperindagkop dan ESDM Gunung Kidul), Arianto, Kabid Indutri Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta, serta Mursupriyani Ambar mewakili anggota DPR RI Ambar Tjahyono.
“Pemberian bantuan peralatan usaha ini merupakan hasil kerja sama banyak pihak, khususnya Pak Ambar sebagai anggota dewan yang bermitra dengan Kementerian Perindustrian. Karena itulah penyaluran bantuan ini diharapkan efektif dalam mengangkat IKM di DIY,” kata Hidayat
Sementara itu anggota DPR RI Ambar Tjahyono mengatakan bahwa bantuan peralatan usaha itu diharapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengembangkan usaha. “Penting sekali bagi pelaku IKM untuk mengubah paradigma bisnis dan selalu melakukan perbaikan diri.” Kata politisi Partai Demokrat ini.
Perubahan paradigma ini, menurut dia, merupakan langkah mendasar untuk membenahi berbagai kelemahan pelaku industri kecil. Baik menyangkut manajemen produksi, manajemen keuangan, proses produksi, peningkatan kualitas SDM, hingga masalah quality control (QC). Apalagi persaingan bisnis saat ini sudah semakin tinggi. (tin)
Ikuti tulisan menarik Ayutinz lainnya di sini.
