x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mensurvei Karyawan tak Kalah Penting

Banyak perusahaan melakukan survei untuk mengetahui kepuasan pelanggannya. Tapi, lebih sedikit perusahaan yang mensurvei kepuasan karyawannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Survei terhadap kepuasan pelanggan barangkali sudah sering Anda lakukan. Ikhtiar reguler ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk, jasa, maupun layanan yang diberikan perusahaan. Hasil survei dijadikan dasar untuk perbaikan mutu.

Begitu pula, perusahaan juga secara teratur melakukan survei untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap layanan karyawan, misalnya bagian customer service. Setelah memperoleh pelayanan, konsumen diminta memberi penilaian dengan cara menekan salah satu tombol yang mewakili persepsi puas, kurang puas, atau tidak puas terhadap layanan petugas customer service.

Nah, sebagai manajer, apakah Anda secara teratur juga melakukan survei terhadap karyawan mengenai kepuasan mereka bekerja di perusahaan Anda? Banyak perusahaan mungkin tidak melakukan hal ini karena beragam alasan. Misalnya, perusahaan beranggapan bahwa biarpun karyawan tidak puas dengan lingkungan kerja—gaji, karir, suasana, karyawan tidak akan keluar sebab menemukan pekerjaan tidaklah mudah. Persepsi ini membuat perusahaan enggan melakukan perbaikan lingkungan kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para manajer perlu mengingat kembali bahwa masih banyak orang yang bekerja bukan sekedar untuk memperoleh gaji. Karyawan ini ingin mendapatkan nilai yang bermakna bagi kehidupannya. Nilai lebih itu bisa berupa apresiasi perusahaan terhadap kreativitas karyawan, kesempatan mengaktualisasikan diri yang terbuka luas, pengembangan karier yang jelas, dan sebagainya. Tentu saja, gaji dan opsi saham yang menarik.

Namun, lebih dari semua itu, budaya perusahaan yang menghargai sumberdaya manusianya akan menjadi daya tarik yang luar biasa. Perusahaan semacam ini biasanya mengadakan survei secara teratur untuk mengetahui respons karyawan terhadap praktik perusahaan. Lagi-lagi, bukan hanya kepuasan karyawan terhadap gaji, tapi juga sistem penilaian prestasi, cuti hamil dan melahirkan, kesempatan belajar, jenjang karier, dsb.

Bila Anda bermaksud melakukan survei terhadap karyawan, terdapat sejumlah hal dasar yang perlu digali, dan berikut ini sebagian di antaranya. Pertama, ihwal pekerjaan, apakah karyawan merasa punya otoritas untuk menjalankan tanggung jawab diberikan kepadanya; apakah karyawan menyukai pekerjaannya; apakah jika pekerjaannya bagus, ada pengakuan.

Kedua, tentang bos atau atasan. Apakah karyawan memercayai atasannya (misalnya kemampuannya , integritasanya). Apakah bos punya wawasan mengenai apa target yang harus dicapai. Apakah karyawan memperoleh umpan balik dari atasan secara teratur.

Ketiga, mengenai departemen. Apakah karyawan merasa nyaman bekerja di departemennya. Apakah karyawan kearasa kompetensinya meningkat. Apakah atasan atau manajer memperhatikan dan menaruh minat terhadap perkembangan karir karyawan.

Keempat, tim atau kelompok kerja. Apakah karyawan merasa nyaman bekerja di dalam timnya. Apakah karyawan merasa timnya punya target yang jelas untuk dicapai. Apakah karyawan tidak merasakan adanya politik kantor.

Kelima, ihwal kompensasi. Apakah karyawan merasa penghasilannya adil, sepadan, dan kompetitif. Apakah kompensasi total (termasuk kesempatan mengikuti pelatihan, pendidikan, magang, dsb) dianggap karyawan adil dan kompetitif.

Keenam, mengenai strategi dan kepemimpinan perusahaan. Apakah karyawan merasa yakin bahwa perusahaan dipimpin orang-orang yang kompeten. Apakah karyawan melihat perusahaan berjalan di arah yang benar.

Ketujuh, tentang daya tahan. Apakah karyawan merasa dihargai. Apakah bekerja di perusahaan ini patut diperjuangkan. Apakah karyawan akan tetap bekerja di perusahaan hingga dua tahun mendatang.

Bila karyawan merasa diperlakukan dengan baik oleh perusahaan, ia pun akan memperlakukan pelanggan dengan baik pula. Lumrah, bukan? ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu