x

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita. Shutterstock

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hati Nurani versus Dogma-dogma Tidak Manusiawi

Akal Sehat Hati Nurani Pribadi (Sang Aku) bertanya: bolehkah Aku menyatakan pendapat jika kutemukan dogma-dogma tidak manusiawi yang melawan Aku?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hati Nurani versus Dogma-dogma Tidak Manusiawi

 

Ada dikatakan, tak ada satupun agama di dunia yang rela dinista. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka,  Akal Sehat Hati Nurani Pribadi (Sang Aku) yang terletak dan berproses di dalam otak bertanya:  bolehkah Aku menyatakan pendapat jika kutemukan dogma-dogma tidak manusiawi yang melawan Aku?

 

“Tidak boleh, itu menista agama, terkutuk kau, kubunuh kau!” kata-ancam-cacimaki orang-orang tertentu di manapun dan kapanpun.

 

Kata-ancam-cacimaki di atas biarkan saja begitu apa adanya.  Sebab para pencaci-maki itu sesama manusia bagian ko-eksistensi, meski isi otak mereka berbeda dari otak Sang Aku, bagian proses evolusi alam semesta terkait peradaban manusia. Evolusi peradaban ini menghasilkan pedoman, begini: Akal Sehat Hati Nurani Pribadi (Sang Aku) itu segalanya bagi insan beradab.  Ia lebih pantas ditaati katimbang apapun dan siapapun.

 

Tanpa Sang Aku segala sesuatu lenyap!

 

Nah, berdasar Sang Aku tersebut, dan apabila kita sungguh tahu menahu apa yang dimaksudkan tentangnya, maka dengan amat mudah kita bisa menemukan dogma-dogma tidak manusiawi dari agama apa saja. Dalam kaitan ini, perlu ditanamkan dalam pikiran secara terus menerus sampai kita betul-betul tahu,  bahwa, jumlah agama di dunia itu ratusan ribu, bukan  cuma 4, 5, 6 atau jumlah tidak jelas serba terbatas seperti  diberlakukan oleh kekuasaan  politik RI sejak 1945 sampai sekarang: politik demi kepentingan nafsu rendah  entah siapa.

 

Jumlah dogma tidak manusiawi yang keliru, buruk, jahat, bodoh, bengis, dan  barbar  itu banyak sekali. Di sini akan diperkenalkan (bagi yang belum kenal karena tidak pernah memikirkannya) atau diperkenalkan lagi (bagi yang sudah kenal tapi berdiam diri karena tidak peduli atau takut terus-terang) hanya 13 dogma yang tidak manusiawi tersebut.

 

(1) Dogma yang memerintahkan umat untuk mengobarkan perang dan perang melulu terhadap musuh-musuh dan bukannya mengobarkan ajaran semangat berunding sebagai cara solusi konflik masyarakat beradab.

(2) Dogma yang memerintahkan membunuh umat yang murtad dan bukannya mengajarkan mawas diri mengapa terjadi kemurtadan. 

(3) Dogma yang memerintahkan mata ganti mata dan gigi ganti gigi dan bukannya memerintahkan untuk belajar bersabar.

(4) Dogma yang mengabsahkan penjarahan, perampokan, pembantaian, penipuan, demi kemuliaan nama segala yang disembah dalam pemilik dogma terkait.

 

(5) Dogma yang berseru-seru mengajak memerangi seluruh bumi untuk ditaklukkan di bawah hukum agama sang dogma, memenangkan perang dengan mengabsahkan segala cara semisal dengan mengancam, meneror, dan menyebarkan ketakutan di hati setiap musuh.

 

(6) Dogma yang mengajarkan kebencian dan permusuhan terhadap kelompok lain yang tidak sepaham dengan ajaran dalam dogma agama terkait.

 

(7) Dogma yang mengajarkan agama-agama “bukan kita” sebagai agama yang sesat, jahat, dan selalu memusuhi dan mengancam agama dari dogma terkait, bahwa orang-orang dari golongan tersebut  tak akan rela sehingga “kita” semua masuk ke dalam agama mereka.

 

(8) Dogma yang mengajarkan bahwa semua anak keturunan musuh kita tergolong sama dengan binatang, anak-perempuan mereka najis sejak lahir, dan kaum tersebut  lebih senang berhubungan seks dengan lembu.

 

(9) Dogma yang mengajarkan bahwa ada dua kaum bukan golongan kita, yang pertama adalah monyet-monyet dan  yang kedua adalah  babi-babi. Mereka itu najis, kotoran, tidak boleh disentuh, tidak murni. Jangan berteman dengan dua kaum itu, tundukkan mereka sampai mereka bayar pajak.

 

(10) Dogma yang mengajarkan bahwa orang-orang yang tergolong kita dibenarkan menipu orang-orang yang bukan tergolong kaum kita. Kita mempunyai kedudukan  lebih tinggi dan tidak wajib membayar upah kepada orang yang bukan kaum kita.

 

(11) Dogma yang mengajarkan, bahwa, jika lembu seorang kaum kita  melukai lembu kepunyaan orang yang bukan termasuk  kaum kita, tidak perlu ada ganti rugi. Tetapi ,jika lembu orang tersebut melukai lembu kepunyaan kaum kita maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya.

 

(12) Dogma yang mengajarkan bahwa barangsiapa tidak taat kepada para pemimpin agama kita akan dihukum dengan dijerang dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka. Siapa saja yang menghendaki agama selain agama kita,  tidak  diterima Tuhan.

 

(13) Dogma yang mengajarkan bahwa menganiaya seorang pemeluk agama kita sama dengan menghujat Tuhan dan hukumannya ialah mati. Kita boleh merampok atau membunuh orang-orang yang tergolong bukan kaum kita.

 

Sebagai penutup perlu ditandaskan bahwa 13 dogma tidak manusiawi di atas perlu ditanamkan bagi semua anak Indonesia sejak di dalam kandungan sampai umur 6 tahun, dengan cara komunikasi yang sesuai dengan kemampuan daya tangkap mereka, sehingga sejak usia dini mereka sudah terbiasa hidup dengan dasar peradaban tinggi yang mengedepankan Akal Sehat Hati Nurani Pribadi (Sang Aku) sebagai pedoman hidup yang beradab.

 

 

Gunung Merbabu, Desember 2016

 

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler