Raja Salman dan Indonesia moderat atasi terorisme
Ada kisah yang cukup menarik dan tercecer dari kunjungan Raja Salman di Bali (minggu 5/3). Raja Salman Tidak hanya terkesan akan keindahan alam pulau dewata Namun keharmonisan umat beragama di Bali membikin Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz jatuh hati di Pulau Dewata.
Kekagumannya akan kerukunan beragama di Indoesia, utamanya di Bali , bertambah tebal sekaligus terkejut ketika pertama kali ia menginjakan kakinya di Bandara Ngurah Rai , Kedatangannya tak hanya disambut puluhan anak-anak penari Pendet dan pejabat tinggi Bali. Namun, tampak seluruh pemimpin lintas agama pun turut hadir menyambutnya di Base Ops Lanud TNI AU Ngurah Rai.
Ada yang berbeda
Yang bikin lebih kaget Raja Salman atas kerukunan atau toleransi beragama di nusantara ini adalah ketika ada seorang Romo pemimpin umat Kristiani bisa berbahasa Arab. Sang Romo itu menyambut langsung kedatangannya dan mengucapkan salam dalam bahasa Arab. Raja Salman sempat terkesima. Ia memandang lepat penyambutnya dan akhirnya dia tersenyum dan sempat berbincang sesaat dengan Romo Venus yang menyambutnya.
Itu diungkapkan Raja Salman ketika turun dari pesawat di Bandara Ngurah Rai Bali disambut oleh seluruh tokoh umat lintas Agama.
“ Saya ucapkan, 'ahlan wa sahlan Ya Malik'. “ Ujar Romo Venus
Mendengar ucapan tersebut Raja Salman langsung membalas dengan ucapan masihiyun (Anda seorang Katolik?) dengan mimik bertanya.
Tidak berhenti sampai di situ lalu Raja Salman kemudian langsung menghampiri Romo Venus.
Menurut Romo Venus , Raja Salman merasa heran melihat seorang Romo pemuka agama kristiani bisa berbahasa arab.
“ Dia (Raja salman ) merasa heran dan Dia sentuh jubah saya tepat di dada dan bilang , ini Katholik ya ? . Saat itu saya merasa sangat bahagia bisa bertemu dan birbincang langsung dengan beliau “ tambah Romo Venus , sapaan karib Romo Evensius Dewantara dengan wajah yang berseri (minggu 5/3/2017)
Sebelumnya , memang Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud sudah terkesan pada wajah Islam Indonesia yang moderat dengan kerukunan antar-umat beragama yang solid, mengapresiasinya dalam kunjungannya ke Indonesia dengan bertemu 28 tokoh lintas agama di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat sore. (3/3/2017)
"Tadi Raja Salman sempat mengapresiasi keberagaman dan persatuan antara kelompok agama di Indonesia," ujar Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, usai pertemuan. (Kompas.com, 3/3/2017)
Dalam pertemuan sekitar satu jam itu Raja Salman yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mengisyaratkan adanya kerja sama kedua negara dalam menanggulangi terorisme dan ekstremisme.
Menurut penuturan Yenny Wahid yang ikut hadir pada pertemuan tokoh lintas agama tersebut, , Raja Salman mengungkapkan,
"Indonesia punya peran besar di dunia dan secara bersama melakukan kerja sama lebih intensif lagi dalam memerangi terorisme dan eksremisme. Itu semua ada alam perjanjian yang sudah diteken dan ini capaian luar biasa." ujar Yenni Wahid menirukan ucapan Raja Salman
Kerja sama Indonesia-Arab Saudi itu diharapkan akan menampilkan Islam moderat dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya dalam menanggulangi terorisme dan ekstremisme.
Pertemuan dengan tokoh lintas agama ini menyusul pertemuan Raja Salman dengan tokoh-tokoh Islam, Ketua MUI HM Ma'ruf Amin dan lain-lain di Istana Merdeka sebelumnya, di mana disepahami untuk mewujudkan wajah Islam moderat yang toleran.
Dengan kesepakatan kedua negara islam itu, di harapkan akan menghadirkan wajah Islam moderat dan toleran untuk menanggulangi terorisme dan ekstremisme.
Label Islam yang selama ini dicap perusuh dan terorisme oleh retorika Trum segera berganti dengan realitas islam cinta damai. Islam adalah agama rahmatan lill allamin.
Ikuti tulisan menarik Andi Ansyori lainnya di sini.
