x

Iklan

Rhoshandhayani KT

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pembuatan Kolam Ikan Untuk Pengolahan Limbah Air Wudu

Pengolahan limbah air wudu dengan membuat kolam ikan untuk mengurangi pencemaran air

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekolah merupakan lembaga formal pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka selayaknya sekolah sebagai tempat belajar dan bermain  menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap dan memadai.

Salah satu sarana yang menjadi sarana wajib di lembaga pendidikan adalah tersedianya tempat ibadah. Tidak memungkiri bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim, sehingga hampir di setiap sekolah menyediakan sarana masjid untuk tempat ibadah. Keberadaan masjid tentu tak lepas dengan adanya kamar mandi dan tempat untuk wudu sebagai persiapan menyucikan diri dalam beribadah.

Ketika di dalam kamar mandi atau di tempat wudu, tak jarang siswa perempuan (setingkat SMP dan SMA) menggunakan cleanser atau produk kosmetik lainnya untuk membersihkan wajahnya, sebagaimana dilakukan remaja perempuan lainnya. Setiap produk kosmetik pasti memiliki kandungan kimiawi yang berbahaya. Apabila dibiarkan maka akan mencemari lingkungan. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat guna dalam mengatasi permasalahan tersebut demi kemaslahatan bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ayah saya, Gatot Kusiyanto merupakan salah satu guru di MAN Lumajang yang berinisiatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan latar belakang biologi dan ilmu lingkungan yang mumpuni, beliau bertekad membuat solusi dari permasalahan limbah air wudu. Menurut beliau, limbah air wudu bisa diaur ulang menjadi kolam konsumsi, yaitu untuk memelihara ikan gurami, nila, giv, dan lele dumbo.

Beliau menggagas pembuatan kolam ikan untuk mengolah limbah air wudu di MAN Lumajang. Langkah awal dalam membuat kolam konsumsi atau yang disebut dengan kolam ikan adalah membuat desain konstruksinya. Terdapat lima bagian atau struktur permbuatan kolam ikan tersebut. Pada struktur pertama, limbah air wudu mengalami filter mekanik yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel berat serta menjaga perubahan suhu secara periodik. Pada struktur kedua, limbah air wudu mengalami proses netralisasi yang berfungsi untuk mengikat unsur-unsur dari logam berat seperti air raksa, detergen, pelembab, dll. Pada struktur ketiga, limbah air wudu akan mengalami proses oksigenisasi yang berfungsi untuk menyediakan oksigen dalam air, menetralisir pH air serta mengikat materi anorganik atau senyawa beracun. Pada struktur keempat, bak berfungsi untuk menampung air penyulingan dan pemeliharaan ikan. Sedangkan pada struktur atau bak ke-5 digunakan untuk menampung air daur ulang dari bak ikan konsumsi.

desain konstruksi

Untuk membuat konstruksi kolam ikan yang dapat mengolah limbah air wudu, maka diperlukan bahan-bahan sederhana yang dapat ditemukan di sekitar sekolah sehingga tidak membutuhkan banyak biaya. Sedangkan dana dari sekolah hanya dibutuhkan untuk membeli semen. Bahan-bahan yang diperlukan adalah gentong berdiameter 50 cm, filter rotan, arang, paralon 3,5 dim panjang 1m, batu zeolite ukuran 0,5cm – 1cm, kerikil ukuran 0,3 cm, tanaman selada air, kayu apung, eceng gondok, semanggi, kerikil kecil/halus, tanaman Hydrila verticilata, selada air,  genteng sisa (pengganti batu bata), semen, dan pasir.

Setelah konstruksi kolam ikan selesai dibuat, maka dicek kualitas airnya. Pengecekannya sederhana, hanya bersumber dari literatur di buku tentang air murni. Pada pengolahan limbah air wudu yang telah menjadi sumber mata air kolam ikan, didapatkan bahwa airnya jernih (tidak berwarna) sehingga tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya, suhunya normal berkisar 20-26 derajat celcius, rasanya tawar sehingga dipastikan tidak mengandung garam, asam organik, maupun asam anorganik, serta tidak berbau. Dengan kondisi tersebut, maka air hasil pengolahan limbah air wudu tersebut layak dijadikan sebagai tempat hidup atau habitat organisme yang bermanfaat seperti ikan. Selain itu, air tersebut tidak berbahaya bila digunakan untuk menyiram berbagai jenis tanaman di sekitarnya.

aerasi

Teknologi pengolahan limbah air wudu yang sederhana ini mudah diterapkan pada semua tempat ibadah sehingga dapat mengurangi pencemaran air. Tak hanya itu, teknologi tepat guna ini dapat memberikan nilai tambah terhadap perekonomian karena ikan yang berada di kolam dapat dijual. Secara tidak langsung, banyak hal yang didapatkan dengan adanya kolam ikan hasil pengolahan limbah air wudu.

Pembuatan konstruksi kolam ikan ini didukung penuh oleh pihak sekolah dengen memberikan bantuan semen untuk bahan bakunya. Pengerjaan atau pembuatannya dilakukan oleh tukang kebun pada saat waktu senggang. Kini semua warga sekolah dapat menikmati hasil dari ide cemerlang ini.

Harapannya, semoga pembuatan kolam ikan yang dapat mengolah limbah air wudu ini menjadi inspirasi bagi orang lain untuk selalu berinovasi dengan melihat masalah sekitar. Penggagas kolam ikan ini akan lebih senang apabila ide ini dapat diterapkan di banyak tempat dan diterapkan di lingkungan mereka. Sejatinya kita sama-sama menyadari bahwa perlunya menjaga lingkungan dari pencemaran. Hal ini dimulai dari diri kita sendiri untuk bergotong royong dalam menjaga keutuhan bumi

 

 

Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blogging yang diadakan oleh Indonesiana dan Tempo institute dengan tema #InfrastrukturKitaSemua

Ikuti tulisan menarik Rhoshandhayani KT lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu