Munaslub Golkar 2017 tinggal menunggu Penutupan, lebih dari 3000 peserta dan peninjau serta undangan dan penggembira tumplek blek di JCC . Munas luar biasa untuk yang kedua kalinya dalam satu periode kepemimpinan 2014-2019 ini memang sangat luar biasa.
Agenda utama dari Munaslub 2017 inipun jadi sangat luar biasa karena akan "mengukuhkan" keputusan Pleno DPP yang memutuskan secara musyawarah mufakat mengangkat/menunjuk Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto yang diberhentikan saat itu karena tersandung kasus E-KTP. Sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya dalam proses pergantian kepemimpinan Golkar ditempuh melalui proses pengambilan keputusan di luar Munas/Munaslub walaupun pada ahirnya dilegalisasi melalui Munaslub.
Kehadiran Presiden Republik Indonesia Jokowi Widodo untuk membuka Munaslub dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa dalam konteks menjaga harmonisasi politik menjelang 2019.
Kehadiran Presiden ke 5 Megawati Sukarno Putri yang juga ketua PDI-P, menandakan adanya jalinan aspirasi yang sama dengan Golkar dalam konteks kepentingan politik 2019 yang akan berpesta pora dengan adanya peilihan umum utamanya Pemilihan Presiden walaupun dalam konetks pemilihan legislative yang waktunya berbarengan dengan pemilihan presiden adalah kompititor dimana masing masing partai ingin jadi pemenang.
Seperti dikatakan Airlangga Hartarto, Ketua terpilih Pleno DPP, dalam sambutannya mengatakan Golkar saat ini berada dalam posisi yang menghawatirkan, tapi Golkar adalah partai besar, partai yang berpengalaman, pernah menjadi nomor satu dan kini nomor dua, meskipun saat ini berdasarkan hasil survey pasca kasus E KTP yang menimpa Setya Novento Golkar melorot, namun dengan tekad yang kuat, Airlangga Hartarto bertekad akan membawa Golkar pasca Munaslub menjadi pemenang dalam pileg 2019, Golkar bersih, Golkar bangkit untuk Indonesia Sejahtera.Luar Biasa!.
Sambutan Airlangga Hartarto itu kemudian ditanggapi dengan gaya candaan Presiden Jokowi saat memberikan Sambutan. Pak Presiden mengatakan bahwa memang Golkar adalah partai yang besar, masalah yang terjadi di Golkar akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan politik nasional. Oleh karenanya Golkar harus solid, Golkar harus utuh seperti pohon Beringin yang berbatang satu yang sangat kokoh, Golkar harus semakin besar dan menjadi bagian penting pembangunan politik di Indonesia.
"Saingan berat Golkar hanya PDI Perjuangan", kata Pak Jokowi disambut tepuk tangan dan ketawa peserta.
"Masalah yang dihawatirkan Airlangga Golkar berada diurutan ke 3, saya yakin tidak, hanya ngga tahu kalau bersaing dengan PDI-Perjuangan, saya tidak bisa menjawab karena Ketua Umum PDI-Perjuangan ada disini, kalau ngga ada mungkin bisa saya jawab", sindir Jokowi sambil melirik Megawati dan lagi lagi disambut tawa.
Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.