x

Sosialisasi pendidikan politik yang dilakukan oleh KPU Kab. Kutai Timur

Iklan

Pandu Kusuma

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Mei 2019

Rabu, 8 Mei 2019 20:41 WIB

Pentingnya Pendidikan Politik di Kalangan Mahasiswa

Artikel ini bercerita tentang seberapa penting pendidikan politik di kalangan mahasiswa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

            Tahun 2019 merupakan tahun politik bagi negara Indonesia. Dimana di tahun 2019 ini akan terselenggarakan pesta demokrasi terbesar dalam 5 (lima) tahun sekali yaitu Pemilihan Umum atau Pemilu. Pada pemilu tahun 2019 ini akan menyelenggarakan berbagai pemilihan seperti pemilihan presiden, dan pemilihan legislative seperti DPR, DPD, DPRD I, dan DPRD II. Perayaan pesta demokrasi ini tidak hanya sebagai ajang untuk memilih pemimpin baru yang memeiliki visi dan misi yang mengedepankan rakyat, tetapi juga sebagai ajang untuk memperoleh Pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya untuk kehidupan cicvitas akademik di kampus.

            Kehidupan kampus atau universitas dekat dengan kelompok yang sering disebut para cendkiawan atau para intelegensia (intelektual) yang secara khusu digunakan untuk dosen dan mahasiswa sebagai seorang akademikus. Tanggung jawab seorang akademikus adalah bernilai intelektual dan moral, yang oeran dan fungsi sosialnya merupakan kebutuhan dan keniscayaan dalam pembangunan nasional. Maka dari itu, peran kampus semakin strategis dalm tahun-tahun politik seperti sekerang ini. Kampus bias menyampaikan pandangannnya terhadap persoalan bangsa Indonesia kepada calon presiden maupun calon pemimpin masa depan bangsa ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Kampus atau Lembaga Pendidikan tinggi ini merupakan Gudang atau temapt dimana terdapat ribuan calon pemilih muda ayng akan berpartisipasi dalam pemilu. Mahasiswa  sebagai civitas akademik menjadi santapan bagi elit politik. Mahasiswa akan dihadapakan pada berbagai twaran dari berbagai Lembaga survey, tim sukses caleg, maupun dari partai politik. Hal ini akan mengkhawatirkan apabila mahasiswa nantinya hanya dimanfaatkan oleh kepentingan golongan tertentu untuk kerperluan pemilu. Di sini lah pentingnya untuk menanamkan Pendidikan politik bagi para mahasiswa maupun civitas kampus lainnya.

            Tak jarang ada mahasiswa yang bersikap apatis terhadap dunia perpolitikan dan lebih bersikap individulis terhadap kehidupan kampusnya. Mereka biasanya malas untuk ikut oragnisasi karena beranggapan bahwa ikut organisasi akan mengganggu jadwal kuliahnya. Hal ini adalah factor utama yang menjadikan mahasiswa buta politik. Hal ini akan menyababkan kurangnya partisipasi mahasiswa dalam kegatan politik atau pesta demokrasi seperti pemilu. Maka akan menyebabkan bertambahnya Golongan Putih (Golput) atau seseorang yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam suatu pemilihan umum.

            Hal ini bertolak belakang karena sebagai pemuda, mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam pembangunan nasional, diantaranya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Mahasiswa disini harus mampu berperan sebagai agent of change, social control, dan iron stock. Maksudnya mahsiswa sebagai agent of change disini adalah mahasiswa harus menjadi agen perubahan, perubahan disni dimaksudkan kea rah yang lebih maju dan baik. Kemudian peran social control disni, dimakausdkan bahwa mahasiswa harus meningkatkan kepedulianny terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat. baik kepedulian yang berpua bantuan langsung maupun tidak langsung seperti turun ke jalan. Dan terkahir peran mahasiswa  sebagai iron stock disini dimaksudkan sebagai mahasiswa adalah calon pemimpin di masa depan yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Mahasiswa harus mempunyai skill leadership dan diaharkap dikemabngakan di masa kuliahnya.

Dalam lingkungan univesitas atau kampus, Pendidikan politik disini tidak selalu dalam bentuk kampanye di kampus, tetpi dengan membuat acara seminar atau sosialisasi dengan mengundang tokoh nasional atau tokoh politik yang sudah berpengalaman. Melalui seminar diskusi ini akan memberikan masukan poisitif melalui diskusi akademik terhadap pembangunan bangsa ini. 

Kampus juga dapat mempersiapkan agenda-angeda dalam rangka membangun kesadaran berpolitik untuk civitas akademiknya. Seperti mengundang capres dan cawapres untuk menyampaikan ide-ide dan gagasannya tetapi masih dalam koridor akademik bukan dalam koridor politik. Agenda-agenda seperti ini dapat bermanfaat bagi kampus juga karena dapat menyampaikan pandangannya terhadap persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia kepada para calon presiden maupun kepada colan legislative lainnya.  Apalagi momentum menjelang pemilu seperti sekarang, dimana seminar atau diskusi tentang politik ini bias dimanfaatkan sebagai saran pembelajaran politik bagi mahaisswa.  Seminar atau diskusi dihadirkan untuk pecerdasan politik dan mendekatkan para calon pemimpin ini kepada para civitas akademikka.

            Sejatinya Pendidikan politik ini mempunyai banyak sekali manfaat. Salah satu manfaatnya adalah meningkatakan pasrtisipasi politik pemilih muda. Seoerti yang kita tahu bahwa kampus merupakan Gudang dari pemilih muda. Nah disinilah Pendidikan politik merupakan factor penting dalam meningkatkan kualitas partisipasi politik pemilih muda saat pemilu. Dengan Pendidikan politik dapat meningkatkan pengetahuan tentang dinamika politik yang sednag berkembang. Agar dapat lebih efektif, program pendidikan politik tersebut perlu dilaksanakan dengan cara dan metode baru serta dengan materi dan kurikulum yang disesuaikan dengan karakter, kebutuhan, kepentingan, minat dan tingkat pengalaman dan pemahaman mereka tentang politik. Dan dengan dilakukannya pendidikan politik di kampus diharapkan dapat menjadikan pemilih muda menjadi seorang pemilih yang cerdas, kritis dan bertanggungjawab.

Ikuti tulisan menarik Pandu Kusuma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler