x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Jumat, 21 Juni 2019 16:54 WIB

Kuliah Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Cerpen Politik

Seusai kuliah Menulis Kreatif, mahasiswa Unindra eksprsikan hiruk pikuk politik ke dalam cerpen politik. Maka diluncurkan "Cinta Sang Politikus"

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kuliah Menulis Kreatif, Mahasiswa Unindra Luncurkan Cerpen Politik "Cinta Sang Politikus".

Menulis bisa jadi keterampilan mutlak yang harus dimiliki mahasiswa. Tak terkecuali dalam menulis kreatif; menulis untuk sastra baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel atau drama. Menulis karya fiksi pun bagian dari potensi industri kreatif yang bisa digeluti mahasiswa.

Menulis kreatif, hakikatnya tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Dan yang paling penting, menulis kreatif dalam bentuk karya fiksi harus mengacu pada proses. Proses untuk menemukan imajinasi, merangkai kata-kata, membuat alur cerita, hingga menjadi karya fiksi yang menarik. Itulah yang disebut proses kreatif dalam menulis.

Karena dalam proses kreatif, setiap sastrawan pasti memiliki cara sendiri-sendiri dalam proses kreatifnya. Maka, proses kreatif penulis yang satu dengan yang lainnya, tidak akan sama dan memang sulit untuk disamakan. Menulis untuk sastra adalah sebuah petualangan proses kreatif; cara dalam mengekspresikan ide kreatif dalam bentuk cerita fiksi.

Maka, proses kreatif dalam menulis adalah proses untuk menemukan dunia kita sendiri. Proses yang bersandar pada cara kita masing-masing untuk mencipta karya sastra yang bertumpu pada cara kita menemukan ide dan gagasan untuk dapat dituangkan ke dalam tulisan kreatif. Ide atau topik tulisan bisa diperoleh melalui kegiatan nongkrong, ngopi bareng, aberdiskusi dengan teman, atau bahkan dalam perkuliahan di kelas.

 

Berangkat dari spirit itulah, mahasiswa peserta mata kuliah "Menulis Kreatif" Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pun diajak untuk melakukan perenungan untuk "memanggil" proses kreatif masing-masing. Dibimbing dosen pengampu, Syarifudin Yunus, mahasiswa diajak memanggil pengetahuan, pengalaman, atau perasaan yang dimikinya untuk dituangkan ke dalam bentuk cerpen. Agar mahasiswa mampu memulai untuk menulis karya sastra.

"Menulis itu butuh keberanian. Maka dalam kuliah menulis kreatif ini, saya minta mahasiswa membuat cerpen tentang realitas politik ke dalam kisah kreatif. Atas apa yang dia rasakan, alami atau amati" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Menulis Kreatif Unindra.

Dan akhirnya, setelah mengikuti kuliah Menulis Kreatif, mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meluncurkan antologi cerpen "Cinta Sang Politikus" sebagai kritik terhadap politik di Kampus Unindra hari ini (30/6). Melalui karya ini, mahasiswa menyampaikan pesan pentingnya bersikap rileks dalam politik agar tidak terbawa arus egoisme dan kebencian.

Karena di tengah hingar-bingar politik pascapilpres 2019, justru narasi dan diksi yang disajikan publik makin ganas. Cinta Sang Politikus, adalah antologi cerpen sebagai ekspresi mahasiswa terhadap pengalaman dan perasaan di balik realitas politik Indonesia hari ini.

Pesan inti dari kumpulan cerpen Cinta Sang Politikus adalah politik boleh, namun nafsu politik tidak boleh. Karena kita yakin. Hidup berdampingan bersamanya dan tetap berjiwa besar adalah kemenangan terbaik yang pantas dirayakan bersama ... tabikk #CintaSangPolitikus #MenulisKreatif #Unindra

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler