Sikap tak berkompromi terhadap organisasi masyarakat (ormas) beraliran apapun juga --keagamaan, sosial budaya, HAM, ekonomi dan lainnya-- yang menolak Pancasila adalah kebijakan yang tepat.
Hal itu juga menjadi komitmen kuat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menegaskan jika ada ormas menjadikan Pancasila sebagai ruhnya, maka tak layak terus aktif di Indonesia.
Tidak ada yang salah sebetulnya bila ormas menjadikan Pancasila sebagai landasan aktivitas dan tercantum sah di AD/ART-nya. Dijamin tidak akan menghilangkan kredibiltas ormas bersangkutan.
Pancasila yang dijadikan ruh omas tidak akan menghambat gerakan tujuannya. Percayalah: Pancasila tidak mengganggu visi misi ormas beraliran apapun.
Pancasila itu demokratis. Memberikan keleluasaan bagi siapapun --termasuk ormas-- untuk melaksanakan aktivitas yang terbaik kepada bangsa Indonesia.
Lima Sila Pancasila kalau dicerna dengan akal sehat, justru mengayomi kehidupan berbangsa. Tidak ada satupun Sila dalam Pancasila yang mengekang pemikiran dan aktivitas anak bangsa.
Pancasila itu menjadi panduan tentang kepribadian Indonesia yang otentik. Dan itu dapat diterima semua kalangan selama ini, tak menimbulkan pertikaian saudara sebangsa di Indonesia.
Justru dikhawatirkan bila ormas memaksakan nilai-nilai pemikiran lain dalam aktivitasnya, malah melahirkan pertentangan. Muncul anggapan bahwa gerakan ormas itu tak lazim sebab bukan ciri khas kehidupan berbangsa.
Kembalilah pada Pancasila bagi ormas yang masih enggan menjadikan Pancasila sebagai ruh perjuangan aktivitasnya. Yakinlah: Pancasila akan sesuai dengan arah gerakan yang ingin dilakukan ormas.
Ikuti tulisan menarik Ahmad Irso Kubangun lainnya di sini.