Kabar duka datang dari Seongnam, Korea Selatan. Bintang K-Pop Sulli, 25 tahun, meninggal di rumahnya pada Senin sore, 14 Oktober waktu setempat. Mantan anggota f(x) ini diduga bunuh diri. Hal ini dinyatakan oleh Kantor Kepolisian Seongnam.
Jenazah Sulli sudah dibawa ke rumah sakit, tapi proses otopsi masih menunggu restu keluarga. Polisi juga mengatakan bahwa Sulli menderita depresi yang berat, kendati hal ini belum mendapat konfirmasi dari keluarganya.
Seorang penggemarnya dengan akun @jieunlui di Twitter menuliskan dengan kata-kata menyengat sekaligus semakin menimbulkan rasa prihatin. "Kematian Sulli seharusnya tidak dilaporan karena bunuh diri melainkan dibunuh. Ia terus-menerus diserang dengan kata-kata buruk..."tulisnya.
Cacian netizen bukan satu-satunya faktor. Sulli sendiri memang rawan depresi sejak kecil. Berikut ini fakta-fakta yang terjadi.
1.Mengalami gangguan panik
Sulli pernah mengaku menderita gangguan panik, seperti diberitakan oleh Allkpp, pada Oktober tahun lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya mempunyai gangguan mental. Ia sedang berupaya lepas dari gangguan panik dan fobia sosial.
“Saya mengalami masalah panik semenjak kecil," kata Sulli " Saat orang-orang dekat meninggalkanku, itu masa yang sulit... Saya terluka," katanya. Ia juga mengatakan tak ada orang yang bisa memahami dirinya.
Sulli. Instagram/@jelly_jilli
2.Mengungkapkan kegelisahan
Sulli pernah mengungkapan rasa gelisahnya adalam video live streaming di Instagram beberapa waktu lalu. Saat itu ia mengatakan:”Saya bukan orang jahat. Mengapa kalian ngomong buruk jelek tentang saya.”
Sebelumnya, Sulli sering dibully para netizen karena sudah bertingkah yang aneh-aneh, termasuk sering tidak memakai bra pada akhir September lalu, Ia sempat ditanya oleh penggemarnya: kenapa sering tidak pakai bra? “ Ini soal kebebasan pribadi saya,” kata Sulli.
Sulli. Instagram/@jelly_jilli
3.Meninggalkan catatan
Polisi menemukan catatan Sulli di rumahnya setelah meninggal. Seperti diberikan oleh Koreaboo, polisi mengatakan catatan itu bukan wasiat atau catatan kematian. Tulisan itu seperti catatan harian yang berisi curahan hati Sulli. Hanya, polisi tidak bisa membeberkan catatan itu ke masyarakat.
Tragedi Sulli merupakan pelajaran penting bagi siapapun, kalau benar ia bunuh diri karena depresi. Kita perlu memperhatikan kesehatan mental masing-masing.
****
Baca juga:
Penyebar Video Penggal Jokowi Bebas, Ternyata Ini Sebabnya
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.