Akhirnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina setelah menuai banyak pro-kontra. Jangan diihat dari posisinya yang terkesan kurang penting, penempatan Ahok boleh jadi mengambarkan kesabaran, bahkan kemenangan politik Presiden Joko Widodo.
Masih ingat, apa kata Jokowi ketika Ahok demo kasus penistaan agama dan akhirnya diproses hukum? “Saya rasa rakyat perlu tahu, saya tak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk dalam proses hukum," tegas Jokowi di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada , 8 November 2016.
Baca juga:
Manuver Anies & Reuni 212: Faktor Inilah yang Bikin Jokowi Tak Cemas
Terkesan, Jokowi sudah mengikhlaskan Ahok, tapi momen itu sebetulnya sebuah kekalahan. Kini, ketika situasi sosial sudah mulai berubah, Jokowi mulai menebus kekalahan itu.
Menghidupkan kartu Ahok
Setelah Ahok keluar dari penjara, sebetulnya ia ingin ikut kampanye menyokong Jokowi-Maruf pada Februari lalu. Tapi, Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Jokowi- Ma'ruf kurang setuju.
Menurut JK, masuknya Ahok bisa menambah nilai positif karena banyak Ahoker . Di sisi lain, JK juga menilai ada masyarakat yang konsisten menolak sosok Ahok.
Presiden Jokowi percaya kapasitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi pimpinan di salah satu BUMN. ANTARA
Setelah itu, Ahok hanya bisa merapat ke PDIP sampai akhirnya ia muncul lagi dalam pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di gedung MPR pada Ahad, 20 Oktober 2019. Ia duduk satu deret dengan keluarga Jokowi.
Dengan kata lain, butuh waktu yang cukup lama untuk menampilkan Ahok di depan publik. Bahkan setelah Jokowi menempatkan Ahok di Pertamina, reaksi negatif masih muncul.
Tes publik dan peluang
Idealnya, Ahok memang memimpin langsung sebuah BUMN, bukan sekedar jadi komisaris. Kemampuan Ahok sebagai motor perubahan akan maksimal jika ia menjadi direktur utama sebuah perusahaan.
Hanya, melihat pro kontra yang kini mengiringi, posisi komisaris tampaknya sudah lebih dari cukup. Jika ia mulus menjalani ini, bisa saja, peluang untuk posisi yang lain akan terbuka lebar.
Unggahan Yusuf Mansur dalam akun instagramnya @yusufmansurnew cukup kena menggambarkan hal itu. Ia bilang "Komut [Komisaris Utama] mah aslinya 'tidak bisa apa-apa……" tulis dia, Ahad 24 November 2019. "Tapi ini political ways. Political doors. Jalan-jalan dan pintu-pintu politik buat Pak Ahok. Dan ini juga opportunity jouneys, ….”
****
Baca juga:
Manuver Anies & Reuni 212: Faktor Inilah yang Bikin Jokowi Tak Cemas
Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.