Laga Awal di SEA Games, Timnas U-23 Tampil Tanpa Beban

Selasa, 26 November 2019 07:42 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tampil tanpa beban akan membawa Timnas bermain lepas


Bermain tanpa beban, tanpa tekanan, rileks, tidak grogi, percaya diri, berani menguasai bola, bermain terbuka umpan satu dua, menekan, konsentrasi sektor belakang, pentingkan tim, tidak egois, tidak membuat kesalahan yang tidak perlu, serta berpondasi pada kecerdasan intelgensi dan personaliti, maka Thailand U-23 akan kelabakan dan mudah ditaklukkan.

Misi mengulang sejarah SEA Games Manila 1991 tatkala Garuda Muda mampu tumbangkan Thailand di final, akan menjadi spirit tersendiri di laga Timnas U-23 Indionesia, nanti sore di Rizal Memoriam Stadium, Selasa (26/11/2019).

Bila kemarin, Senin (25/11/2019) Laga Grup B telah diawali oleh pembuktian Vietnam U-23 yang mampu membabat Brunei 6-0, maka siapapun yang nanti sore mampu memenangi laga, akan menjadi langkah mudah bersaing dengan Vietnam. Siapapun yang kalah, tentu akan lebih sulit bersaing meraih dua tiket ke semi final dari Grup B.

Semoga, persiapan matang pasukan Indra Sjafri, akan dibuktikan dengan melibas Thailand di partai awal.

Indra Sjafri dan pasukannya, bukanlah Timnas Senior yang telah lima kali terpuruk di ajang Kualifikasi Piala Dunia, termasuk dibantai Thailand. Namun pasukan yang kini datang ke Filipina adalah pasukan yang siap merebut medali emas. 

Sudah 28 tahun, Garuda Muda puasa gelar di SEA Games, maka tahun 2019 ini adalah harapan untuk memutus puasa medali emas sejak terakhir meraihnya 28 tahun lalu. Saat itu Indonesia mengandaskan Thailand di final lewat adu penalti.

Laga perdana meladeni Thailand tentu akan mengingatkan memori 28 tahun lalu, karenanya Timnas U-23 hukumnya wajib menang. Kemenangan di laga perdana juga akan menambah berbagai motivasi di semua sektor.

“Kami akan berjuang. Karena keberadaan kami di sini menjalankan misi untuk mengulang sejarah menjadi juara. Indonesia terakhir menjadi juara SEA Games pada tahun 1991 dan itu terjadi di Manila. Inilah yang kami perjuangkan,” kata Indra di laman PSSI.

Kepercayaan diri Indra dan pasukannya, juga kepercayaan publik sepak bola nasional semoga dapat mewujudkan ambisi Garuda Muda menggenggam medali emas SEA Games 2019.

Kendati persiapan moncer dan matang telah ditunjukkan oleh Egy Maulana dan kawan-kawan, menghadapi Thailand yang saat ini menyandang status juara bertahan, tidak akan ada artinya bila persoalan teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS) kembali menjadi penghambat permainan Timnas U-23.

Thailand atau The War Elephants, tercatat sebagai tim tersukses dari cabor sepak bola SEA Games dengan koleksi 16 emas sepanjang sejarah. Tentu menjadi catatan non-teknis yang tidak boleh diremehkan.

Memang dalam SEA Games kali ini, media banyak yang mempublikasikan bahwa Thailand dilanda sedikit masalah.

Tim asuhan Akira Nishino itu terpaksa hanya membawa 19 pemain dari 20 kuota yang disediakan. Satu pemain senior Ekanit Panya terpaksa dicoret lantaran cedera lutut.

Tapi kondisi tersebut, tentu bukanlah masalah bagi mereka saat bertanding nanti.

Siapa yang lebih siap personaliti (mental dan emosi) dan cerdas bermain, maka dialah yang akan memenangi laga yang akan disiarkan RCTI besok sore mulai 14.30 WIB.

Bermain tanpa beban, rileks, tidak grogi, percaya diri, berani menguasai bola, bermain terbuka umpan satu dua, menekan, konsentrasi sektor belakang, pentingkan tim, tidak egois, tidak membuat kesalahan yang tidak perlu, serta berpondasi pada kecerdasan intelgensi dan personaliti, maka Thailand U-23 akan kelabakan dan mudah ditaklukkan. Aamiin.

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler