Kabar baru sempat mencual soal kepulangan pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab. Hal ini disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi yang mengungkapkan bahwa masalah ini sedang dinegosiasikan.
"Hal itu sedang dinegosiasikan oleh pejabat kedua negara. Kami berharap ini segera bisa diselesaikan," kata Esam di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, 25 November 2019.
Hanya, Pemerintah Joko Widodo tampak berada di atas angin dalam urusan Rizieq. Karena itulah, para pejabat bersikap “lugas” kendati Rizieq tampaknya tidak bisa pulang karena dicegah oleh Arab Saudi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko termasuk pejabat yang cukup ceplas-ceplos mengomentari urusan Rizieq. Berikut ini sejumlah pernyataanya:
1.”Apa yang Negoisasi, Pak Rizieq Mau Pulang, Pulang Saja…”
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku tidak tidak tahu secara teknis tentang negosiasi soal Rizieq. “Kalau menurut saya sih apa yang dinegosiasikan? Tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, pulang saja, kan begitu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 26 Novmber 2019.
Moeldoko juga mengatakan telah dapat informasi dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md bahwa tak ada pencekalan seperti yang diklaim Rizieq. Menurut dia, Rizieq tak pernah berkoordinasi dengan Kedutaan Indonesia di Arab Saudi. Padahal, warga negara bisa meminta bantuan lewat Kedutaan jika mengalami masalah.
2.”Kan Pergi Sendiri, Kok… Dipulangi?
Moeldoko juga pernah menyarankan agar pimpinan FPI Riizieq Shihab, pulang sendiri ke Tanah Air. "Ya pulang sendiri saja. Kalau enggak beli tiket, tar baru gua beliin," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Juli 2019.
Moeldoko mengaku heran dengan ramainya permintaan pemulangan Rizieq yang kini berada di Mekkah, Arab Saudi. Sebab, kata Moeldoko, sejak awal Rizieq pergi atas kemauannya sendiri. Bukan karena diusir pemerintah.
"Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi pergi sendiri, kok dipulangin? Gimana sih? Emangnya kami yang ngusir? Kan enggak," katanya.
3.“ Nggak Ada yang Benci Sama Habib”
Moeldoko pernah menyanggah tudingan anggota Persaudaraan Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar, yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, membenci imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
“Enggak lah. Kami nggak ada yang benci sama Habib Rizieq. Siapa sih yang benci,” kata Moeldoko , seusai menghadiri acara diskusi di DPP GMNI, Jalan Cikini Nomor 69, Jakarta, Senin 22 Juli 2019.
Bernard sebelumnya mengomentari pernyataan Wiranto soal pelanggaran batas waktu tinggal atau overstay Rizieq Shihab di Arab Saudi yang menyebabkannya tidak bisa pulang. Bernard berkukuh bahwa Rizieq tak melanggar apapun, ia justru menuding Wiranto benci kepada Rizieq.
Menurut Wiranto, pemerintah Indonesia tidak menangkal maupun merekayasa agar Rizieq tidak kembali ke Indonesia. "Ada berita-berita yang bersangkutan ditangkal masuk ke Indonesia oleh pemerintah, tidak ada. Yang bersangkutan direkayasa untuk tidak kembali ke Indonesia, tidak ada," kata Wiranto.
***
Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.