Bertabur Pemain Berkualitas, Timnas U-23 Mengincar Kemenangan Kedua Setelah Membekap Thailand

Rabu, 27 November 2019 15:00 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemain yang memenuhi standar TIPS, menggaransi Timnas U-23 mengulang sejarah raih medali emas SEA Games Manila

Bermain tanpa beban, rileks, tidak grogi, percaya diri, berani menguasai bola, bermain terbuka umpan satu dua, menekan, konsentrasi sektor belakang, pentingkan tim, tidak egois, tidak membuat kesalahan yang tidak perlu, serta berpondasi pada kecerdasan intelgensi dan personaliti, maka Thailand U-23 kelabakan dan ditaklukkan. Itulah yang telah diperagakan pasukan Indra Sjafri saat membekap Thailand di Rizal Memoriam Stadium, Selasa sore (26/11/2019).

Atas kemenangan Evan Dimas dan kawan-kawan yang sudah saya prediksi, menjadi modal berharga guna menghadapi laga kedua, Kamis (28/11/2019) meladeni Singapura. Namun ada catatan penting yang wajib PSSI dan publik sepak bola nasional sadari dan ketahui.

Kita tahu siapa dan bagaimana Thailand selama ini. Terlebih, Timnas U-22 Thailand juga ditukangi oleh pelatih kaliber Dunia. Mengapa Indonesia bisa menang, padahal hanya ditukangi pelatih lokal. Sementara Thailand dengan segala kelebihannya dapat ditaklukkan?

Jawabnya ada pada Sumber Daya Manusianya (SDM). SDM yang mana? SDM pemainnya.

Pemain Timnas U-23 Indonesia hampir seluruhnya telah memenuhi standar Teknik, Intelgensi, Personaliti, dan Speed (TIPS).

Meski saya mencatat masih ada satu dua pemain yang tak cerdas intelegensi hingga tak cerdas personaliti, yang buntutnya suka egois dan suka membuat kesalahan yang tidak perlu. Kekurangan satu dua pemain ini, kini tertutup oleh standar pemain yang lain. Selanjutnya dengan pemain yang memenuhi standar, apa pun program dan taktik yang diberikan oleh Indra, dapat dipahami.dan diaplikasikan dengan baik di lapangan.

Sementara, kendati ditukangi pelatih kelas dunia, Thailand ternyata tak dapat cara menembus pertahanan Indonesia. Dengan begitu siapa yang salah? Pelatih atau pemain? Di lihat dari cara bermain, sangat jelas, mengapa Thailand harus kalah dari Indonesia, karena SDM pemainnya, secara TIPS memang kalah dari pemain Indonesia.

Kesimpulannya, Indra Sjafri cukup cerdas memilih pemain. Pemain yang dipilih juga memenuhi standar TIPS, maka segala hal yang diprogramkan juga tak sulit diterapkan dan diaplikasikan di lapangan.

Jadi, Timnas Indonesia memang tak perlu ditangani pelatih asing, cukup oleh pelatih lokal. Namun, pelatih yang cerdas seperti Indra Sjafri, maka Timnas dapat bermain sesuai ekspetasi publik.

Setali tiga uang, Timnas U-16 dan U-19 juga diampu oleh pelatih lokal.yang cerdas, maka dapat memilih pemain yang berkualitas dan memenuhi standar TIPS, hingga Timnas U-16 dan U-19 pun lolos ke Piala Asia.

Dengan SDM pemain Timnas U-23 yang memenuhi standar TIPS, Timnas Thailand atau The War Elephants, asuhan pelatih kelas dunia Akira Nishino dari Jepang telah dipaksa merasakan sengatan pasukan Garuda Muda.

Sebelum, Egy dan kawan-kawan berjumpa Timnas Vietnam yang nampak lebih pongah dan meremehkan Garuda, maka kesempatan meladeni Singapura di laga kedua, wajib dimaksimalkan sebaik-baiknya.

Ayo kembali bermain tanpa beban, rileks, tidak grogi, percaya diri, berani menguasai bola, bermain terbuka umpan satu dua, menekan, konsentrasi sektor belakang, pentingkan tim, tidak egois, tidak membuat kesalahan yang tidak perlu, serta berpondasi pada kecerdasan intelgensi dan personaliti, maka Singapura akan menjadi korban kedua, kelabakan dan mudah ditaklukkan. Aamiin.

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler