Mahasiswi Diduga Diperkosa, Lalu Dibunuh, Kapolda Ultimatum Penjaga Kos...

Kamis, 12 Desember 2019 21:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pembunuhan Wina Mardiani
Iklan

Tragedi Wina Mardiani, 20 tahun, mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu semakin terkuak. Korban yang sempat menghilang selama lima hari itu ditemukan tewas dikubur di belakang tempat kosnya di Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu pada Minggu sore, 8 Desember 2019.

Tragedi Wina Mardiani,  20 tahun,  mahasiswi semester 5  Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu  semakin   terkuak. Korban yang sempat menghilang selama lima hari itu ditemukan  tewas dikubur di belakang tempat kosnya di Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu pada Minggu sore, 8  Desember 2019. 

Perbuatan keji itu diduga dilakukan penjaga kos, Pardi,  yang tiba-tiba  menghilang sebelum  korban ditemukan. "Dalam kejadian ini ada banyak ya, ada pembunuhan, ada dugaan pemerkosaan dan ada pencurian motor  juga,“ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna di Bengkulu, Selasa, 10 Desember seperti diberitakan oleh Antaranews.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kepolisian Daerah  Bengkulu, Irjen Pol  Supratman menyerukan  agar pelaku segera menyerahkan diri.  Seperti dilansir oleh Bengkuluekspres.com, ia mengatakan bahwa  tim polisi saat ini masih dilapangan memburu pelaku.

Irjen Supratman juga menegaskan bahwa dirinya sudah memerintahkan seluruh jajarannya untuk bekerja sama menuntaskan kasus pembunuhan sadis terhadap Wina. “Kita sudah bentuk tim khusus mengungkap kasus ini, lebih baik menyerahkan diri saja sebelum dilakukan tindakan tegas,” katanya.

Motif pembunuhan itu  terungkap setelah polisi menangkap penadah sepeda motor milik korban dan memeriksa isteri Pardi.  Menurut polisi, sang isteri sudah mengakui bahwa suaminya merupakan pelaku.

Gara-gara motor lecet
Indramawan mengungkapkan bahwa  motif utama PI (diduga bernama Pardi) adalah dendam dan sakit hati. Soalnya, korban  selalu menuntut pelaku untuk segera memperbaiki sepeda motor korban yang rusak.

Sebelumnya,  terungkap bahwa penjaga kos itu sempat menyenggol motor korban yang terparkir di depan kamarnya pada awal Desember 2019 . Akibat senggolan itu motor Honda   Scoopy milik kobran ambruk dan tergores di  bagian sebelah kanan. Nah, Wina Mardiani  terus berusaha agar pelaku memperbaiki sepeda motor tersebut.

"Sampai pada saat kejadian itu korban belum mendapat kepastian dari terduga pelaku ataupun istrinya untuk mau memperbaiki motor. Tidak menutup kemungkinan bahwa motifnya itu karena balas dendam, atau pun karena jengkel selalu ditagih-tagih terus,” ujar Indramawan seperti diberitakan oleh antaranews.

Motif itu dibenarkan oleh  Mustika, istri penjaga kos. Selain itu, kondisi motor korban yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Bengkulu juga menunjukkan beberapa bekas goresan.   Menurut tetangganya, korban juga sangat khawatir akan dimarahi orang tuanya karena sepeda motor yang baru dibeli sekitar satu tahun lalu.

Selanjutnya: motor korban dan diduga diperkosa

<--more-->
Motor korban digadaikan
Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Indramawan Kusuma Trisna  juga menjelaskan bahwa polisi telah menangkap WL yang  menyimpan motor korban. Rupanya, penjaga kos menggadaikan motor milik korban  ke WL dengan uang Rp1 juta.

WL sebagai penadah ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh pelaku utama pembunuhan tersebut merupakan hasil dari tindak kejahatan. WL disangkakan melanggar pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. WL saat ini ditahan di Mapolres Bengkulu untuk kepentingan penyidikan.

Wina Mardiani (Fb)

Kata Indramawan, polisi telah membentuk tim khusus yang merupakan gabungan Polres Bengkulu dan Polda Bengkulu. Tim khusus ini ditugaskan untuk memburu terduga pelaku pembunuhan Wina yakni Pardi. "Saat ini kita fokus memburu pelaku utama,” ujar Indramawan .

Pardi, penjaga kos itu yang diduga merupkan pelaku utama telah  meninggalkan indekos yakni Sabtu, 7 Desember 2019. Pardi meninggalkan indekos saat proses pencarian korban yang sempat dinyatakan hilang beberapa hari tengah berlangsung.

Korban diduga juga diperkosa
Menurut Indramawan,  hasil  otopsi menunjukkan bahwa Wina dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali dibagian lehernya. "Hasil otopsi yang bisa disampaikan yaitu korban dijerat dibagian lehernya sehingga tulang lidahnya itu patah," katanya.

Kejanggalan yang lain, bagian celana korban tersingkap sebatas paha dan korban sudah tidak mengenakan celana dalam. “Jenazah ini masih berbusana saat diotopsi. Cuma ada beberapa bagian pakaiannya yang tidak sesuai pada tempatnya,”   kata Indramwan  beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Sinta Alena, tetangga sebelah kamar korban,  ketika diwawancarai Antaranews menceritakan  bahwa korban sudah tinggal di kamar tersebut sejak awal masuk kuliah atau sekitar 2017.

Sebelum korban dinyatakan menghilang, kata Shinta, korban sempat terjatuh saat hendak mengeluarkan motor di dalam area indekos.  Korban terjatuh karena tersenggol seseorang.***

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Novitasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler