Dua bulan berselang, akhirnya hakim Jamaluddin merasa mantap untuk bercerai. Pada pertemuan tanggal 26 November, hakim Jamaluddin menjelaskan kepada Maimunah bahwa dirinya bertekad untuk mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan Agama Medan.
“Bapak bilang, ‘Maimunah saya enggak sanggup lagi, ceraikan saja,’” katanya menirukan ucapan Jamaluddin saat itu.
Sebagai kuasa hukum yang dipercaya untuk mengurus perceraian tersebut, Maimunah mempersiapkan pemberkasan. Pada Jumat 29 November 2019, ia hendak menemui Jamaluddin di PN Medan.
Jamaluddin dan Zuraida Hanum
"Saya sampai jam 1 dan langsung pergi ke ruangan Pak Jamal mau ambil berkas cerai, tapi enggak ada di ruangan. Biasanya kan bapak itu berseliweran di PN itu, karena tidak ada balik lah saya," jelasnya. Maimunah menjelaskan bahwa kedatangan dirinya ke PN untuk meminta berkas guna mendaftarkan gugatan perceraian hakim Jamaluddin ke Pengadilan Agama pada Senin 2 Desember 2019.
Malamnya, Maimunah baru mendapatkan kabar bahwa hakim Jamaluddin ternyata ditemukan tewas. “Di situ bergetarlah badan saya, “kata Maimunah.
Jamal dibawa sejumlah laki-laki
Sesuai wawancara secara eksklusif oleh Tribun Medan sebelumnya, Maimunah juga didatangi oleh Jamaluddin pada Kamis malam, 28 November 2019, sehari sebelum korban ditemukan tewas,
Jamaluddin datang ke rumahnya bersama sejumlah laki-kali. Salah satunya bahkan mendorong Jamal agar memanggil wanita itu. Mereka datang pada pukul 21. 35 WIB, sehari sebelum sang hakim tewas. Maimunah ingat, saat itu tayangan di ANTV adalah acara Uya-uya bertajuk Suratan Tangan (maksudnya mungkin Garis Tangan).
Jamaluddin sampai memanggil tiga kali, tapi Maimunah tidak mau menemuinya. “Sampai panggilan ketiga saya enggak keluar di rumah. Saya berpikir saya tidak ada berkepentingan sama bapak ini. Janji saya Jumat mau ke Kantor Pengadilan. Di malam Jumat itu perasaan saya sudah enggak enak," kata Maimunah..
Ia juga menjelaskan, ada yang mendorong Hakim Jamaluddin dari mobil hingga ke pintu rumah Maimunah. Total jumlah lelaki yang mengantar Jamaluddin saat itu, sekitar empat atau lima orang, termasuk yang duduk di belakang setir mobil. Tiga di antaranya, bertubuh tegap, yang langsung mendampingi Jamal saat memanggil-manggil Maimunah.
Selanjutnya: Maimunah juga..
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.