x

Kasus pembunuhan hakim Jamaluddin

Iklan

Anung Suharyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2019

Rabu, 18 Desember 2019 08:06 WIB

TERUNGKAP Sebelum Dibunuh, Hakim Jamaluddin Ingin Ceraikan Isterinya

Jamaluddin, 55 tahun, ditemukan tewas di dalam mobil yang terperosok di jurang kebun sawit, 29 November 2019. Lokasi penemuan mayat korban itu berada di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Maimunah juga mengatakan sempat mendengar Jamal memintanya  untuk ikut bersama dirinya. Kata Jamal, ada yang mau dikonfrontir.

Setelah sekitar lima belas menit,  karena Maimunah tak mau keluar juga,   Jamal bersama sejumlah laki-laki itu  pulang.  Nah, Jumat, keesokan  harinya,  tepatnya sore hari, ia  terkejut mendengar kabar Jamaluddin ditemukan tewas.

Bahkan Maimunah  menyebutkan bahwa apabila apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin.

“Jadi sebenarnya saya itu enggak terlalu penting kali sama bapak (Jamaluddin) tapi seolah-olah dibuat penting. ada orang lain yang mengompori keadaan ini. Kalau saya berurusan sama bapak saya ada nomor hp nya," kata Maimunah kepada Tribun Medan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memperkuat temuan lain
Kesaksian Maimuah itu memperkuat temuan lain bahwa sesuai hasil otopsi, korban 20 jam sebelum otopsi  sudah meninggal.  Karena otopsi dilakukan sekitar jam 20.00 malam, Artinya jika dihitung mundur 20 jam itu,  dia meninggal sekitar jam 3 atau 4 subuh.

Temuan itu  masih  sejalan dengan pernyataan Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto sebelumnya.  Ia menyatakan kemungkinan pelakunya  "orang dekat" dan pelaku mengenal korban.  

Kesaksian isteri yang janggal
Sebelumnya, Zuraida Hanum, isteri korban, mengatakan bahwa pada pagi hari saat kejadiaan berangkat sekitar pukul 05.00 WIB.  Jamaluddin pamit hendak menjemput rekannya di bandara.   Hanya kesaksian ini tidak sejalan dengan waktu perkiraan korban dibunuh sesuai hasil otopsi.

Pengakuan isteri juga berbeda dengan temuan  CCTV tetangga korban, yang merekam mobil korban keluar dari rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB.  Adapun CCTV di rumah Jamaluddin dalam kondisi mati.  

Seperti diberitakan oleh  Tribun-Medan.com,  Pejabat Humas PN Medan, Erintuah Damanik, mengatakan: "Info dari kepolisian itu menyebutkan kalau CCTV  (di rumah Jamaluddin)  tidak dicolokkan, padahal sebenarnya berfungsi. Jadi disengaja."

Kasus pembunuhan hakim Jamaluddin

Dalam rekaman CCTV tetangga itu, arah mobil Jamaluddin itu berbeda dengan arah biasannya jika beragkat ke kantor atau bandara.  "Kalau mobil itu keluar biasanya ke kanan. Tapi kalau hari itu ke kiri bukan ke arah pengadilan. Dan setelah mobil itu lewat ada sepeda motor yang mengikuti,"  kata Erintuah .

Temuan itu juga sesuai dengan kesaksian warga desa di lokasi mayat Jamaluddin ditemukan. Ada kesaksian bahwa mobil korban  sudah terlihat mondar-mandir di sana sekitar pukul 05.00. Jarak antara rumah Jamaluddin hingga ke desa tersebut sekitar 30 kilometer.

Kesaksian warga itu disampaikan oleh  Kapolsek Kutalimbaru Ajun Komisaris Bitler Sitanggang  kepada KompasTV yang ditayangkan pada 30  November. Saat itu Kapolsek juga bersama warga. Bahkan terdengar juga kesaksian warga menyatakan hal yang sama. ***

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler