x

Gambar tangkapan layar unggahan akun Iik Kurniawan di Facebook yang mengklaim bahwa foto-foto yang dibagikannya adalah foto-foto warga muslim Uighur.

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 20 Desember 2019 16:45 WIB

Penyebaran Foto-foto Kekejaman di Kamp Muslim Uighur, Terbukti Menyesatkan

Beberapa hari ini beredar di media sosial sejumlah foto yang diklaim berisi perlakuan pemerintah Cina di kamp muslim Uighur. Salah satu yang menyebarkan adalah akun milik Lik Kuriniawan di laman Facebook. Lalu, foto-foto itu cepat meluas hingga ruang-ruang percakapan seperti WhatsApp. Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek-Fakta Tempo.co, terungkap bahwa narasi yang menyertainya adalah menyesatkan!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lalu pemeriksaan pada foto kedua, yang memperlihatkan beberapa tahanan tengah dijaga, nyatanya foto ini diambil pada 25 Juli 2011. Itu merupakan foto dalam sebuah sidang yang menghukum Lai Changxing, pendiri Yuanhua Group, terkait skandal penyelundupan pada 2000. Sumber VOA Cina

Lalu foto ketiga memperlihatkan polisi anti huru-hara Cina yang menghadang seorang wanita beretnis Uighur yang tengah berunjuk rasa. Kejadian itu berada di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Protes tersebut dilakukan setelah petani di Xinjiang ditahan karena berjuang untuk mendapatkan kembali tanahnya yang disita. Sumber: The Epoch Times (AFP/Peter Parks)

Pada foto keempat memperlihatkan adegan seorang wanita terikat di kursi dan mengalami siksaan. Sebenarnya itu merupakan salah satu aksi teatrikal oleh para praktisi Prancis di salah satu distrik terbesar di Cina pada 17 Juli 2004. Aksi teatrikal itu digelar untuk mendemonstrasikan penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong yang dilakukan oleh kelompok Jiang. Rezim Jiang menyiksa pengikut Falun Gong agar mereka melepaskan keyakinannya. Metode penyiksaan seperti yang diperagakan dalam foto ini disebut “tiger bench”. Sumber: situs resmi Falun Dafa Minghui 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Foto kelima memperlihatkan dua lelaki yang dikalungi bangkai anjing tengah terduduk di tanah berlumpur. Sebenarnya mereka adalah pencuri anjing yang babak belur dipukuli massa di bagian barat daya Provinsi Guizhou, Cina, pada November 2015. Sumber: Tribunews

Pada foto keenam memperlihatkan seorang lelaki yang terduduk di lantai dan diikat dari bagian leher menekuk ke kaki. Sebenarnya ini adalah foto Zheng Shoujun, salah satu penganut Falun Gong, yang sedang memperagakan penyiksaan yang dialaminya pada 2004. Penyiksaan itu terjadi saat Shoujun berada di kamp kerja paksa Zhangshi di Kota Shenyang, Cina. Penganut Falun Gong mengalami penyiksaan setelah dilarang oleh oleh pemerintah Cina. Metode penyiksaan seperti yang ditunjukkan dalam foto ini disebut “chicken with a twisted neck." Sumber: situs resmi organisasi Falun Dafa Minghui

Foto ketujuh memperlihatkan adegan seorang wanita dalam kurungan dengan muka lebam. Sebenarnya foto ini memperlihatkan tindakan represi otoritas Cina terhadap Wang Shuangyan, seorang penganut Kristen Protestan, yang menjadi salah satu delegasi Kongres Dunia ke-3 tentang Evangelisasi di Cape Town, Afrika Selatan, pada Oktober 2010. Partisipasi para delegasi itu dilarang oleh polisi Cina. Sumber: Asia News

Pada foto ke delapan memperlihatkan dua wanita berkerudung menangis dengan latar aparat keamanan. Fakta: Foto ini memperlihatkan polisi Cina yang mendorong para wanita Uighur yang melakukan protes di sebuah jalan di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Ratusan warga Uighur berunjuk rasa setelah kerabat mereka ditahan oleh pihak berwenang. Sumber: Getty Images

Demikianlah juga yang terjadi pada pemeriksaan foto-foto lainnya, menunjukkan kejadian yang benar ada, namun tidak sesuai dengan narasi yang dinyatakan bahwa hal itu merupakan tindakan kejam pemerintah China terhadap etnis Uighur.

Bahkan ada foto yang memerlihatkan seorang pria tengah dikerubungi petugas keamanan, dan faktanya itu merupakan penangkapan terhadap pria tersbeut karena membawa pisau di jalanan di Guangdong, Cina, pada 24 Mei 2012. Pria itu menggunakan pisau yang dibawanya untuk melukai dirinya sendiri. Dia juga mengejar orang-orang yang lewat. Pria itu diduga memiliki gangguan mental.

Namun, penyebaran foto-foto dengan narasi menyesatkan ini begitu meluas dan dipercaya sebagai kejadian di Uighur. Tak jarang, mereka yang menyebarkan itu adlaah kaum terdidik, dan ada pula yang bergelar Doktor.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu