Soal Novel, Jokowi Bilang ‘Ketemu Ribuuut, dari Dulu Tam-tim’: Inikah Sebabnya

Senin, 30 Desember 2019 19:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat memberi waktu kepada polisi untuk menuntaskan penyidikan kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat memberi waktu kepada  polisi untuk menuntaskan penyidikan kasus penyerangan penyidik  Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Menurut dia, polisi butuh waktu untuk membuktikan keterlibatan  kedua tersangka yang telah ditahan.  "Jangan sebelum ketemu ribuuut setelah ketemu ribuuut," kata Jokowi  ketika meninjau Kota Lama Semarang, Senin, 30 Desember 2019.

Presiden juga  mengajak masyarakat untuk mengawal kerja polisi dalam menangani dua nama yang telah diamankan. "Jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif,"  ujarnya.

Ketika ditanya apakan Presiden akan membentuk tim independen sesuai dengan tuntutan kalangan aktivisi antikorupsi.   Jokowi menjawab: "Semua mengawasi. Dari dulu, tam-tim-tam-tim, hahaha. Tim pencari fakta. Ya apa pun yang paling penting dikawal semua, bareng-bareng mengawal agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Yang paling penting itu."

Baca juga
Hebat, Mahasiswi Ini Berani Rekam Begal Motornya: Viral... Motor pun Ditemukan

 Sebelumnya, polisi menahan dua orang tersangka pelaku penyiraman Novel, Jumat, 27 Desember 2019. Keduanya berinisal RM dan RB yang merupakan polisi aktif.  Mereka diduga merupakan pelaku penyerangan terhadap Novel pada 11 April 2017  usai korban pulang dari salat Subuh di masjid dekat rumahnya.

Sikap Presiden yang terlihat mungkin  agak  capek  melayani pertanyaan soal kasus Novel Baswedan  boleh jadi karena lamanya perjalanan kasus ini.   Hampir setiap tahun Presiden dicecar mengenai urusan ini.

Presiden soal Kasus Novel  (2017-2018)

Agustus 2017 :
"Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw," tulis Jokowi pada 1 Agustus 2017 dalam akun resmi Twitter.

 

 November 2017:
“Kapolri saya undang, saya panggil. Di prosesnya sudah sejauh mana yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas,” kata Jokowi seusai meresmikan Tol Becakayu, di Bekasi, Jumat, Neomber 2017. Kendati demikian, saat ditanya lebih lanjut terkait pembentukan TGPF untuk mengungkap kasus Novel, Jokowi enggan memberikan tanggapan.

Selanjutanya:  saya akan terus kejar
<--more-->

Februari 2018
"Kita bersyukur. Alhamdulilah Pak Novel Baswedan sudah sembuh dan kembali ke Tanah Air. Saya kira nanti kalau Pak Novel bisa kembali bekerja di KPK, ya kita patut syukuri," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.
“Saya akan terus kejar di Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya. Akan kita kejar terus Polri," tambah Presiden saat ditanya pelaku penyerangan

Desember 2018
"Saya sudah mendapat laporan mengenai progres perkembangan dari Kapolri yang juga sudah bekerja sama dengan KPK, Kompolnas, Ombudsman, Komnas HAM," kata Jokowi saat ditemui seusai peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2018 di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Desember 2018.  “Silakan ditanyakan ke Kapolri," imbuhnya.

 Presiden dan kasus Novel  (2019)

Januari 2019
Kepolisian mengeluarkan surat tugas untuk membentuk tim khusus dalam rangka pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Surat tugas itu dikeluarkan pada 8 Januari 2019 dan ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Juli 2019
Setelah tim pencari fakta bentuk Kepolri tak membuahkan hasil, Presiden Joko Widodo memberi target kepada tim teknis untuk menuntaskan kasus  Novel Baswedan selama 3 bulan. Ia akan mengevaluasi setelahnya.

"Saya beri waktu 3 bulan, akan saya lihat nanti hasilnya. Jangan sedikit-sedikit larinya ke saya, tugas Kapolri apa nanti?" ujar Jokowi di Istana Negara, 19 Juli 2019.

Desember 2019
Presiden Joko Widodo sudah menerima laporan dari Kapolri Jenderal Idham Azis terkait kasus teror air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dia meminta hasilnya diumumkan secepatnya.

"Sore, kemarin saya sudah undang Kapolri. Kita tanyakan langsung ke Kapolri. Ingin mendapatkan sebuah ketegasan. Ada progres atau nggak," kata Jokowi di Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Desember 2019.

"Dijawab ada temuan yang baru yang sudah menuju pada kesimpulan. Karena itu, saya nggak kasih waktu lagi. Saya bilang secepatnya diumumkan. Siapa," ujar Jokowi.

***

Baca juga
Hebat, Mahasiswi Ini Berani Rekam Begal Motornya: Viral... Motor pun Ditemukan

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler