Polemik mengenai solusi banjir di Ibukota masih memanas. Pemerintah pusat sebetulnya sudah memiliki rencana, mulai dari normalisasi seluruh sungai di Jakarta hingga sodetan Ciliwung. Hanya selama ini kurang berjalan mulus karena pemerintah DKI terlihat lamban membebaskan tanah.
Pemerintah DKI juga memiliki konsep sendiri yang agak berbeda, yakni naturalisasi sungai, bukan normalisasi. Tapi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa perbedaan itu tidak penting karena intinya sungai harus dilebarkan.
Basuki juga enggan melanjutkan debat dengan Gubernur Anies, mana yang lebih efektif. "Itu harus dilihat detail. Harus lihat skemanya. Saya enggak mau debatlah. Saya tidak dididik untuk berdebat," ujarnya, 3 Januari 2020.
Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah menanggulangi banjir di kawasan Jabodetabek mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Di bagian hulu, kami meneruskan pembangunan bendungan di Sukamahi dan Ciawi yang kita percepat tahun ini. Tanahnya sudah bebas 90 persen lebih," kata Basuki. Program pembangunan dua bendungan itu sudah 45 persen dan tahun ini selesai.
Kemudian, di hilir, langkah yang dilakukan adalah normalisasi atau naturalisasi sungai. Ada pun untuk sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, lanjut Basuki, bisa mengurangi beban Ciliwung. Rampungnya sodetan ini memang masih menjadi pekerjaan rumah karena tergantung pada pembebasan lahan oleh Gubernur DKI.
Kisah Ciawi & Sukamahi 2018
Di balik kisruh soal solusi banjir antara Gubernur DKI dan Pemerintah Jokowi, rupanya sudah ada kisah yang berkaitan sebelumnya.
Dua tahun lalu, sudah ada pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saat itu Anies diundang untuk ikut meninjau bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
"Bendungan Sukamahi diperkirakan mengurangi banjir di Jakarta 30 persen. Gede banget," kata Jokowi di Bogor, 26 Desember 2018. Menurut Jokowi, masalah yang menghambat pembangunan kedua bendungan penahan banjir kiriman ke Jakarta itu adalah proses pembebasan lahan.
Selain Anies, dalam kunjungan itu, Jokowi juga didampingi Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wagub Jabar Uu Ruzhanul. Saat itu, Bendungan Sukamahi baru mencapai 15 persen dan Bendungan Ciawi sekitar 9 persen.
Nah, ujung-ujungnya saat itu Jokowi juga mengingatkan Gubernur Anies soal penanganan banjir di hilir. Menurut Jokowi pembangunan dua bendungan itu merupakan salah satu antisipasi banjir di Jakarta yang dikerjakan di hulu. "Tetapi memang harusnya di hulu berjalan, di hilir berjalan," kata Jokowi.
Antisipasi banjir Jakarta di hilir, antara lain normalisasi Ciliwung, pembangunan sodetan Ciliwung ke BKT, pembuatan sumur resapan, dan pembersihan drainase. "Kalau itu semua dikerjakan, Insya Allah mengurangi banyak," kata Presiden saat itu.
Selanjutnya: di hulu ada progres...
Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.