x

Sejumlah petugas Basarnas memantau lokasi banjir di Perumahan Green Village, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu 4 Januari 2020. Menurut petugas saat ini korban sudah dievakuasi dan beberapa memilih tinggal ditempat tinggal mereka. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 10 Januari 2020 09:06 WIB

BPPT Modifikasi Cuaca Hadapi Hujan Ekstrim 12 Januari, Tak Berarti Jabodetabek Lolos Banjir

Prediksi bakal ada curah hujan tinggi di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) hingga 12 Januari direspon oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Lembaga ini meningkatkan intensintas memodifikasi cuaca agar Jabodetabek terhindar dari dampak banjir parah seperti 1 Januari lalu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berikut ini prakiraan potensi hujan sedang-lebat di wilayah Jabodetabek  hingga 12 Januari mendatang menurut BMKG:

  1. 8 Januari 2020
    Diprediksikan potensi hujan dengan intensitas sedang dapat terjadi mulai siang di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang Selatan, Bekasi bagian barat, dan pada malam hari di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
  2. 9-10 Januari 2020
    Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat/petir (thunderstorm) dapat terjadi mulai dinihari terutama di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, sebagian Depok dan Bogor. Intensitas hujan dapat menurun pada pagi menjelang siang, dan berpeluang kembali meningkat pada sore menjelang malam.
  3. 11-12 Januari 2020
    Secara umum, curah hujandi wilayah Jabodetabek sudah relatif berkurang. Hujan dengan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi terutama di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang.

Mulyono R. Prabowo menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, aktivitas monsun Asia memang masih signifikan. Gelombang massa udara basah dari Samudera Hindia (MJO) disebutnya masih aktif di wilayah Indonesia. Selain pola konvergensi angin yang memanjang mulai dari Banten bagian utara hingga Nusa Tenggara sebagai akibat dari adanya pusat tekanan rendah di Barat Laut Australia. Itu belum semua. 

 

“Bibit Siklon Tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia juga berpotensi cukup signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek,” ujar Mulyono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu