x

Iklan

Mentari Pagi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Januari 2020

Jumat, 7 Februari 2020 09:42 WIB

Kesejahteraan Tenaga Honorer Perlu Terus Diartikulasi


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah beberapa saat lalu sempat santer berita-berita mengenai tenaga honorer, yang rupanya adalah tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk memperbaiki komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang banyak diisi tenaga administrasi -presentase untuk posisi ini mencapai 39,1 persen- agar semakin berlari kencang dan struktur kepegawaian tidak begitu gemuk; ada baiknya memang tiap pihak harus mendudukkan dirinya dengan nyaman dan kepala dingin.

Memang regulasi mengenai hal ini belum terlampau jelas, namun pemerintah telah menunjukkan sinyal bahwa terkait tenaga teknis, itulah yang harusnya diperhitungkan. Selain itu masih ada beberapa tes dan alternatif jalur lain yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga honorer untuk mendapat tempat yang pas dalam jabatan struktural.

Tenaga teknis yang dimaksud dan diprioritaskan di sini adalah tenaga kesehatan dan  tenaga pendidikan. Kita berdoa saja supaya regulasi semakin jelas dan menguntungkan mereka-mereka yang telah berkecimpung dan berkarya dengan hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tenaga pendidikan sendiri adalah salah satu jabatan yang paling banyak memiliki tenaga honorer. Bagaimana tidak, banyak sekali sekolah yang tersebar di berbagai daerah, dan belum tentu tenaga pendidik yang ada memadai, sehingga bermunculanlah tenaga-tenaga honorer yang menggarap kekosongan ini. Sampai di sini, bisa dibilang kesepakatan mutlak sudah bahwa tenaga honorer pendidik adalah entitas yang perlu dibela dan diperjuangkan haknya. Oke, no debat, ya *sambil memasukkan emoji tangan menangkup*

Upaya memperjuangkan nasib tenaga kerja honorer bisa kita teladani dari apa yang dilakukan oleh Bupati Berau, H. Muharram. Pada Rabu (5/2), setelah mendengar kabar bahwa ribuan guru honorer dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) di Kabupaten Berau belum menerima gaji selama hampir dua bulan, Muharram langsung menuju Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) untuk konfirmasi mengenai pembayaran gaji yang terlambat ini.

Setelah berbincang selama sekian waktu, Muharram pun menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa gaji mereka belum dibayarkan. Kesemuanya berkaitan dengan pendataan di lapangan, sehingga perlu verifikasi lebih lanjut. Ke depan, Muharram berharap agar usaha ini segera dirampungkan dan tidak berlarut-larut.

 

Ikuti tulisan menarik Mentari Pagi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu