Memukau retorikanya
Aduhai pandangan manismu
Tersentuh kalimat dibuatnya
Hingga terukir cinta dalam hatimu
Satu menyatu atas kebahagiaan
Hingga beb beb panggilan untukmu
Rasamu terselimut nafsuhmu
Sentuhanya buatmu tenang
Hingga tersipu malu dalam canda tawa
Lembut membius tingkahnya
Asyik bertambah perasaan manismu
Hingga kau tersandar nyaman atas pundaknya
Kanak manja cengengmu
Nyata
Akhirnya membuatmu kecewa
Perih parah lukamu
Terengah-engah nangismu
Aaaaaaah nyesalmu
Sesalmu mengecilkan hatimu
Hingga kau buat status dan meneteskan air mata
Ucapmu tegaaa
Sekejab datang membawa cinta
Nyata pergi ninggalkan luka
Sadarmu dibohongi
Sebab senang di gombalin
Pikirmu benar disayangi
Sebab senang dirayuin
Percayamu dia setia
Nyata dihianatin
Ucapanmu dia pengecut
hingga tak sadar dirimu bodoh
Ucapmu dia penghianat
setelah kau baru tau arti sakit
Dia senyum kau menangis
Dia pergi dengan kemenangan
Kau diam dengan kesedihan
Meledak bencimu
Tak dapat ditukar dengan senyuman
Hingga ruang maaf tak ada celah
Hatimu tercabik luka begitu dalam.
Yogyakarta, 13 Februari 2020
Ikuti tulisan menarik Irfansyah Baharudin lainnya di sini.