Akhir tahun dan awal tahun biasanya menjadi waktu yang banyak dipilih untuk melangsungkan pernikahan. Terlebih bila ada waktu spesial, seperti tanggal cantik, misalnya. Contoh paling baru yaitu maraknya pernikahan yang berlangsung pada tanggal cantik, pada tanggal 2 Februari 2020 lalu. Angkanya cantik, 02-02-2020.
Lalu, setelah menikah, tentu saja pasangan muda memiliki banyak keinginan. Ada yang ingin menikmati waktu berdua dulu dengan pasangan. Banyak juga yang ingin segera membangun rumah tangga dan mengisinya dengan kehadiran sang buah hati.
Menyambut kehadiran sang buah hati dan menjadi orang tua butuh kesiapan fisik dan mental dari pasangan muda. Saat merencanakan kehadiran si kecil, ada baiknya pasangan muda memperhatikan tiga hal berikut ini sebagai pertimbangan demi menyambut kedatangan si buah hati tercinta.
Persiapan dengan pasangan
Keputusan memiliki anak adalah komitmen penuh yang harus dijalankan sepenuh hati. Pasangan harus sehati dan sejalan ketika menjalankan komitmen ini. Keduanya, baik pihak suami maupun istri, harus mengetahui rencana dan perasaan masing-masing tentang rencana memiliki buah hati dalam kehidupan mereka. Sang buah hati adalah berkah dan amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Jangan sampai ada salah satu pihak yang merasa terpaksa atau dipaksa untuk berkomitmen menjalankan keputusan besar ini. Karena, bila itu terjadi, dapat menjadi bibit perselisihan. Kedua pihak harus berada dalam posisi, keinginan, serta rencana yang sama.
Persiapan pembagian peran
Setelah memiliki rencana serta keinginan yang sama tentang memiliki anak, langkah berikutnya juga tak kalah penting. Pasangan harus menjabarkan komitmen dalam memiliki anak ini dengan mempersiapkan perannya masing-masing. Keduanya harus berkomitmen menjalankan peran itu ketika sang buah hati telah hadir di tengah-tengah mereka.Hal ini perlu dibicarakan secara mendalam, dan mendetail.
Pembagian tugas dan peran ini berguna agar mencegah timbulnya letupan-letupan perseteruan antara suami dan istri ketika si anak lahir. Termasuk juga pengaturan waktu "me time" untuk suami dan istri. Masing-masing pihak pasangan orang tua ini sudah harus mengerti kewajiban serta peran yang harus dijalankannya untuk mengurus si buah hati.
Persiapan finansial
Persiapan yang juga penting yaitu menyangkut kemampuan finansial demi menyambut si buah hati. Sejak dari awal kehamilan, seperti mempersiapkan biaya kontrol kehamilan ke dokter. Termasuk juga menyiapkan makanan dan nutrisi bagi ibu hamil, serta persiapan biaya persalinan. Kemudian, setelah lahir, juga perlu mempersiapkan kebutuhan sang buah hati. Seperti persiapan tempat tidur bayi, kebutuhan makanan sang buah hati, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Jangan sampai ketidaksiapan finansial justru menimbulkan perselisihan antara Anda dan pasangan. Sehingga anak Anda dibesarkan di tengah pertengkaran. Hal tersebut akan berpengaruh buruk pada perkembangan pribadi anak.
Kehadiran sang buah hati ke tengah-tengah keluarga adalah amanah, berkah, kewajiban serta tanggung jawab yang perlu dijalankan dan dijaga sebaik-baiknya. Tidak cukup bermodalkan keinginan atau kemauan saja. Persiapan fisik dan mental, perencanaan dan pembagian peran yang jelas, serta persiapan finansial perlu dipersiapkan pasangan dengan matang. Jadi, pasangan yang memang merencanakan kehadiran si buah hati, perlu melakukan persiapan semaksimal mungkin, agar dapat memberikan yang terbaik bagi si buah hati. (*)
Ikuti tulisan menarik Dindindonk Media lainnya di sini.