x

corona

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 2 Maret 2020 19:03 WIB

Bagaimana Hentikan Virus Corana yang Sudah Masuk Indonesia?

Ketidakjujuran, kabarmya yang membuat virus Corona masuk Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketidakjujuran akhirnya harus dibayar mahal dengan  rentetan peristiwa yang akan mengiringinya. Virus Corona akhirnya berhasil menembus Indonesia, seperti yang diungkapkan langsung siang ini, Senin (2/3/2020) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di hadapan media nasional.

Semoga, para petugas medis yang sudah melakukan kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif virus Corona, dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, agar penyakit mematikan ini tidak menyebar luas di wilayah Depok, Jabodetabek, dan Indonesia. 

Bila melihat dan membaca berbagai media sosial kini langsung heboh dan sangat deras kepanikan warga khususnya di wilayah Depok, Jabodetabek, hingga Indonesia, maka sang Menteri Kesehatan RI justru terlihat senyum-senyum di layar kaca dalam melayani pertanyaan wartawan demi memberikan dampak menenangkan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, Senin (2/3/2020) ada breaking news di salah satu stasiun televisi, nara sumber penting di Republik ini yang di hubungi secara langsung melalui sambungan telepon oleh presenter televisi, menjawab pertanyaan wartawan terkesan ogah-ogahan menjawab dan kurang santun. 

Kok ada manusia seperti itu, sementara kini semua warga masyarakat di landa kepanikan. Sementara, Pemerintah Kota Depok juga langsung menyiapkan berbagai langkah serius untuk mengantisipasi peyebaran virus corona yang telah menjangkiti dua warganya. 

Hal sangat serius yang dipikirkan adalah adanya opsi meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah. “Kita akan diskusikan minta pelaku-pelaku pendidikan, anak-anak sekolah kita liburkan dalam kondisi seperti ini,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat menggelar jumpa pers pada Senin, 2 Maret 2020. 

Sejatinya, yang kini cukup membuat panik masyarakat khususnya di Depok, adalah tentang keberadaan sekitar 73 tenaga medis RS Mitra Depok. Mengapa mereka di rumahkan. Bukan dikarantina? 

Seharusnya, para petugas medis ini justru menjadi prioritas untuk ditolong dan ditangani, bukan dirumahkan. Bila di antara mereka ada yang sudah terjangkit, maka segera ada tindakan, dan yang tidak terjangkit juga perlu ada kepastian penanganan yang pasti, bahwa mereka bersih dari tertular virus Corona. 

Memang dalam konferensi pers siang ini, Idris mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Intinya jangan panik. Lakukan tindakan antisipasi seperti cuci tangan,” ujarnya. 

Namun, fakta bahwa ada sekitar 73 petugas medis sudah ada kontak langsung dengan dua pasien yang positif mengidap Corona, tindakan yang paling tepat adalah dengan mengkarantina mereka. 

Coba kita tengok paparan Sekertaris Daerah Kota Depok, Hardiono. Dia menuturkan selain dua pasien yang terindikasi terkena covid 19 Corona, ada sebanyak 73 orang petugas medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang terpaksa di rumahkan. 

Pasalnya, mereka terindikasi sempat berinteraksi dengan korban yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit itu. Malah, Hardiono berujar, “Dari 73 orang petugas medis itu, 40 diantaranya menunjukan gejala batuk pilek dan demam, sedangkan tanpa gejala 33 orang. Kemudian ada keluarga dari petugas medis Rumah Sakit Mitra satu orang." 

Seharusnya, seluruh petugas medis baik yang kini ada gejala, belum ada gejala, serta 1 orang keluarga, diobservasi di ruang khusus. 

Dapat dibayangkan, hanya dari satu orang WNA Jepang, menular ke ke dua warga depok, pertama anaknya, lalu anaknya menulari ibunya. Kini akibat dari dua korban anak dan ibu itu, ada 40 an petugas medis RS Mitra Keluarga mengalami gejala mengarah virus Corona. 

Rasanya, meski Pemerintah Kota Depok, ujar Hardiono, kini sedang melakukan penelusuran data dan investigasi terkait pasien dengan virus Corona, lalu menyediakan layanan aduan cepat via call center 112 yang ada di Kota Depok, berikutnya pendataan dan investigasi pasien covid 19, tindakan pencegahan dan penanganan khusus kepada petugas medis RS Mitra Keluarga wajib menjadi prioritas, harus ada tindakan isolasi. 

Termasuk terhadap keluarga korban yang tinggal di rumah (Depok) yang selama ini juga ada kontak langsung dengan pasien, termasuk menginvestigasi warga di sekitar rumah korban. 

Semoga, wabah yang kini sudah hadir di sini, Depok-Indonesia, segera dapat di persempit ruang gerak virusnya, dengan adanya tindak isolasi bagi siapa saja yang sudah ada kontak langsung dengan pasien, pun harus ada kejujuran dan keterbukaan warga bila mengalami gejala  menyerupai tanda-tanda virus Corona. 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler