x

Iklan

shandhi ka

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Juni 2020

Jumat, 12 Juni 2020 12:40 WIB

Mahasiswa KKN Desa Babadan Tingkatkan Kesadaran Kebersihan Tangan Warga Dengan Alat Cuci Tangan Injak

Pembuatan alat cuci tangan injak untuk tingkatkan kesadaran warga desa akan kebersihan tangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Upaya Indonesia dalam menghentikan pandemi virus Covid-19 terus digencarkan. Seluruh lapisan masyarakat saling bahu-membahu berusaha untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Hal itu juga yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang (KKN UM) 2020 kelompok Desa Babadan. Setelah melakukan penyediaan 1000 masker bagi warga desa, kali ini mahasiswa membuat alat cuci tangan yang diletakkan di Kantor Balai Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

“Alat cuci tangan ini berbeda dengan alat cuci tangan pada umumnya karena penggunaannya dengan cara diinjak. Mekanismenya yakni ketika tuas diinjak, maka kabel baja akan tertarik dan membuka masing-masing katup sesuai dengan tuas mana yang diinjak. Pada alat ini ada tiga tuas yakni tuas untuk air, sabun, dan handsanitizer. Karena penggunaannya dengan cara diinjak sehingga alat tidak bersentuhan secara langsung dengan kulit pengguna, maka keamanan warga dalam menggunakan alat ini jadi lebih terjamin,” tutur Dian selaku penanggung jawab kegiatan pembuatan alat.

Ide alat cuci tangan injak ini muncul karena keresahan mahasiswa yang melihat masih kurang terawatnya tempat cuci tangan yang disediakan di balai desa. Selain itu mahasiswa KKN UM 2020 ini juga ingin membuat alat cuci tangan yang lebih terjamin kebersihannya agar bisa memberikan rasa aman bagi warga yang ingin menggunakan alat ini. Dengan menggunakan alat-alat yang sederhana, proses pengerjaan alat ini hanya memakan waktu 2 hari dengan lokasi pengerjaan di Balai Desa Babadan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyerahan alat kepada Kepala Desa Babadan dilakukan pada Kamis (11/06/2020) yang juga dihadiri oleh Sekretaris Desa dan perwakilan dari salah satu Kepala Dusun.

Warga yang datang ke Kantor Balai Desa untuk berbagai keperluan juga antusias untuk mencoba hasil karya mahasiswa KKN UM ini. Terdapat panduan penggunaan yang ditempel pada alat sehingga mempermudah warga yang ingin mencoba.

“Sekarang kalau mau cuci tangan di tempat umum seperti ini jadi nggak khawatir lagi, karena menggunakan alatnya dengan cara diinjak. Semoga nanti bisa lebih diperbanyak produksi alatnya, jadi bisa ditempatkan di beberapa lokasi di desa Babadan,” ujar salah satu warga usai mencoba alat cuci tangan injak.

Mahasiswa juga berharap dengan adanya alat cuci tangan injak ini dapat meningkatkan kesadaran warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan tangan terutama di tengah kondisi saat ini.

Ikuti tulisan menarik shandhi ka lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu