x

Iklan

Pakar Pikiran

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 3 Juli 2020 14:26 WIB

Siapa yang Bisa Menggagalkan Impian Kita?

Anda pasti punya impian. Semua orang pasti punya impian. Tapi seringkali kita menemui banyak orang yang mengeluh bahwa impiannya gagal. Siapa yang bisa menggagalkan impian kita? Banyak orang menyalahkan orang lain. Begitu anda berpikir sebuah batasan terhadap impian itu, maka seperti itulah realitanya. Batasan-batasan itulah yang menghalangi impian anda terwujud. Bukan orang lain, bukan pasangan anda, bukan juga Tuhan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Anda pasti punya impian. Semua orang pasti punya impian. Tapi seringkali kita menemui banyak orang yang mengeluh bahwa impiannya gagal. Siapa yang bisa menggagalkan impian kita? Banyak orang menyalahkan orang lain.

Coba lihat sekitar kita. Ada yang Menyalahkan pasangan. Menyalahkan partner bisnis. Menyalahkan tempat kerja. Menyalahkan anak. Menyalahkan bos. Bahkan ada yang ketika impiannya gagal lantas menyalahkan pemerintah. Yang lebih membahayakan yaitu menyalahkan Tuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk yang bagian menyalahkan Tuhan ini memang tidak terlihat secara langsung tapi melalui ungkapan-ungkapan kepasrahan misalnya “sudahlah ini kan kehendak TUHAN”. Ketika impian anda gagal lalu lempar kesalahan kepada Tuhan dengan dalih bahwa ini sudah kehendak-Nya. Bukankah ini menyalahkan Tuhan namanya?

Asal mula kebiasaan menyalahkan orang lain

Lantas siapa yang bisa menggagalkan impian kita? Saya ingin mengajak anda untuk melihat anak kecil yang tiba-tiba kakinya tersandung meja. Anak kecil ini menangis sambil menunjuk meja. Lalu sang ibu mendekati kemudian memukul meja itu “mejanya nakal ya nak, mama pukul ya mejanya” sambil menggerakkan tangan seperti memukul meja itu. Lalu apa yang terjadi? anak kecil itu berhenti dari nangisnya dan diam.

Ini sebuah pembelajaran yang membuat banyak orang ketika dewasa menyalahkan orang lain begitu mengalami kegagalan. Padahal mejanya diam. Meja tidak salah. Tapi kenapa disalahkan? Lucu juga kadang kalau melihat seperti itu ya.

Andalah yang Membuat Impian Gagal

Impian anda gagal itu bukan karena pihak lain. Tapi yang membuat impian anda gagal adalah diri anda sendiri. Anda yang memang tidak mau untuk sungguh-sungguh mendapatkan impian-impian itu. Segala hal ketidakmungkinan yang ada dikepala, yang ada dipikiran anda itulah yang membuat impian anda gagal. Bukan orang lain.

Tapi maukah anda mengakui ini? maukah anda mengakui bahwa diri anda yang salah. Karena faktanya memang anda sendiri yang menginginkan impian itu gagal. Anda sendiri membatasi kemungkinan terjadinya impian anda. Pikiran anda banyak berisi dengan “tidak mungkin” berisi dengan “jangan..jangan”.

Batasan-batasan itulah yang menghalangi impian anda terwujud. Bukan orang lain, bukan pasangan anda, bukan juga TUHAN.

Kalau anda berani mengakui bahwa memang pikiran anda yang menghalangi maka seharusnya sibuk untuk mengenali, mengontrol dan memaksimalkan pikiran ini. Kalau istilah kerennya adalah sibuk ke dalam diri. Tidak perlu sibuk mencari kesalahan orang lain. Tidak juga menyalahkan siapapun. Karena apa yang terjadi diluar diri kita pasti hasil dari proyeksi yang ada didalam diri kita. Orang-orang yang anda temui adalah hasil dari pikiran anda Sehingga ketika anda menganggap orang lain yang menggagalkan impian anda maka itu salah besar.

Sadarilah Hal ini

Berhenti menyalahkan dil uar diri, berhenti mencari kesalahan orang, karena memang tidak ada gunanya. Apalagi menyalahkan TUHAN. Ditambah Mengeluh dan memamerkan keluhan anda kepada banyak orang. Tuhan sudah MAHA BAIK masih disalah-salahkan saja, ya.

makna ridho kepada Allah

" data-medium-file="https://firmanpratama.files.wordpress.com/2019/05/makna-ridho-kepada-allah.png?w=300" data-large-file="https://firmanpratama.files.wordpress.com/2019/05/makna-ridho-kepada-allah.png?w=1024" />

Tuhan itu SELALU menuruti apa yang kita mau sebenarnya. Begitu anda berpikir sebuah batasan terhadap impian itu maka ya seperti itulah realitanya. Maka bukalah batasan-batasan itu. Keluarlah dari “kotak” yang anda buat sendiri. Semua impian itu gagal atau terwujudnya tergantung diri ANDA sendiri. Sadarilah itu !

Ikuti tulisan menarik Pakar Pikiran lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu