x

Iklan

Yulan -

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 November 2020

Senin, 30 November 2020 05:57 WIB

Mengetahui Perubahan Wujud Lilin.

lilin merupakan benda yang sangat sering kita temuai dalam kehidupan sehari-hari. kira-kira perubahan apa saja yang terjadi pada lilin jika kita menggunakannya apakah perubahan fisika atau malah perubahan kimia? yuk,kita simak :)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Mengetahui perubahan wujud lilin.

Lilin pasti sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Benda ini kerap kali digunakan untuk hal-hal tertentu seperti sebagai penerangan atau untuk acara ulang tahun. Namun apakah teman-teman semua tahu perubahan apa saja yang terjadi jika lilin tersebut dibakar?. Mengapa lilin bisa habis jika dibakar?. Pasti banyak diantara teman-teman semua yang belum mengetahuinya kan? Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tuntas perubahan apa saja yang terjadi jika lilin dibakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmu kimia merupakan salah satu bagian dari ilmu alam yang mempelajari tentang susunan, komposisi, sifat materi dan perubahan materi menjadi bentuk lain serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Perubahan materi itu sendiri dapat dibedakan atas dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

Pada kasus kita kali ini, yaitu mengidentifikasi perubahan pada lilin, kita akan mencari tahu apakah lilin itu termasuk perubahan kimia atau malah perubahan fisika?

Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut dengan perubahan fisika, perubahan ini di tandai dengan perubahan bentuk dan ukurannya saja, sedangkan jenis dari zat atau materi tersebut tidaklah berubah. Zat atau materi yang mengalami perubahan secara fisika dapat kembali ke bentuk semula. Contohnya adalah perubahan tempat, wujud,  bentuk dan ukuran benda. Perubahan wujud setiap materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai sifat yang sama. Materi tersebut juga dapat di kembalikan ke sifatnya semula. Perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan, peleburan, pencairan, penguapan, pengembunan, pembekuan, penyubliman, dan terdeposisi.

Sedangakan perubahan yang menghasilkan zat baru yang disertai dengan perubahan sifat, susunan dan struktur yang tidak dapat kembali ke bentuk semula disebut dengan perubahan kimia.

Nah, kira-kira perubahan lilin ini termasuk perubahan apa? Mari kita simak.

Sebagaimana yang kita ketahui lilin merupakan salah satu sumber penerangan yang terdiri atas sumbu yang diselimuti bahan bakar padat. Lilin yang sering kita gunakan adalah lilin yang terbuat dari paraffin wax. Paraffin wax (C20H42) merupakan salah satu dari alkana (hidrokarbon) yang berwujud padat. Paraffin wax akan meleleh pada suhu 500 sampai 600 C. Paraffin tidak dapat di bakar begitu saja seperti halnya bahan bakar lain (minyak tanah, bensin dll), tetapi paraffin membutuhkan temperatur tertentu dan sumbu.

Jika di lihat secara umum, kita akan berpikir bahwa lilin merupakan salah satu perubahan yang terjadi secara fisika. Kesimpulan ini kita ambil karena lilin berubah bentuk dari padat menjadi cair saat lilin mulai di bakar. Cairan lilin kembali menjadi padat saat suhu lelehan lilin menjadi dingin. Perubahahan tersebut termasuk dalam kategori perubahahan fisika karena hanya mengubah bentuk dan wujud lilin saja, dan tidak adanya zat baru yang terbentuk. Akan tetapi jika kita perhatikan secara lebih teliti, akan terlihat lebih banyak perubahan – perubahan yang terjadi saat lilin mulai di bakar hingga lilin mati.

Untuk menegetahui perubahan apa saja yang terjadi pada lilin, dapat kita amati dari saat lilin mulai dibakar. Saat sumbu lilin dibakar, sumbu akan menyala dan saat suhu sudah mulai naik mendekati titik leleh paraffin, maka paraffin akan mulai meleleh. Ketika suhu cairan lilin mulai menurun, maka lelehan lilin akan mulai mengeras kembali. Di sini akan terjadi perubah wujud dari padat menjadi cair dan perubahan bentuk dari silinder menjadi tidak beraturaan. Lilin padat yang dibakar tidak semuanya berubah menjadi cair, hal ini dapat di buktikan dengan perbedaan massa lilin  sebelum dan sesudah di bakar. Padatan lilin yang berbentuk silinder akan lebih banyak dari pada padatan lilin setelah di bakar.

Proses pembakaran lilin akan mengahasilkan cahaya dan energi panas. Pembakaran ini juga menghasilkan gas dan asap yang terbang keudara. Gas yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida (CO2).

Perubahan kimia terlihat dari adanya cahaya dan panas yang di hasilkan  dari proses pembakaran lilin, serta terbentunya gas dan asap yang merupakan hasil reaksi antara bahan bakar lilin (paraffin) dengan oksigen yang kemudian menghasilkan gas karbon dioksida. Perubahan ini disebut perubahan kimia karena terjadi reaksi antara satu materi dengan materi lain yang membentuk materi baru yang bersifat kekal. Dimana materi yang bereaksi di sini adalah paraffin  dan oksigen diudara.

Jadi dapat di simpulkan bahwa pada lilin terjadi perubahan fisika dan juga perubahan kimia. Perubahan fisika pada lilin terlihat dari perubahan bentuk lilin, sebelum di bakar lilin berbentuk silinder dan setelah di panaskan menjadi tidak beraturan. Serta perubahan lilin dari bentuk padat menjadi cair dan kembali menjadi padat. Keadaan ini disebut sebagai perubahan fisika karena terjadi perubahan wujud lilin  tanpa adanya zat baru yang terbentuk.

Wah, setelah ulasan ini kita jadi sadar ya, perubahan lilin ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan. Hehehe

Ikuti tulisan menarik Yulan - lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler